Liputan6.com, Jakarta Virus baru yang berasal dari gigitan kutu menyerang penduduk daerah Mongolia Dalam, China.
Lansiran Health.com, virus Alongshan ini ditemukan mula-mula pada seorang petani berusia 42 tahun dari Alongshan, Mongolia yang mengalami demam dan sakit kepala yang kemudian memeriksakan diri ke rumah sakit pada tahun 2017. Virus ini terlihat mirip dengan infeksi virus encephalitis (TBVE), tetapi hasil tes pasien negatif TBVE sehingga dokter melakukan pengawasan tinggi di rumah sakit untuk menyaring pasien yang memiliki gejala yang sama dengan riwayat pernah tergigit kutu untuk mencari penyebab lainnya.Â
Para pasien kemudian dirawat selama 3-5 hari dengan antibiotik benzylpenicillin sodium dan ribavirin dan obat-obatan tambahan untuk pasien yang mengalami sakit kepala parah. Setelah dirawat 10 hingga 14 hari, para pasien pulih dan tidak ada komplikasi permanen atau kematian dari virus Alongshan (ALSV).Â
Advertisement
Â
Virus ini diduga berasal dari kutu Ixodes persulcatus yang biasanya hinggap pada kebanyakan mamalia seperti domba, kuda, anjing, kelinci, manusia dan kadang pada sejumlah burung. Jenis kutu ini tersebar di Asia dan Eropa Barat termasuk China, Korea, Jepang, Mongolia, dan Rusia. Peneliti juga menemukan virus yang sama dengan nyamuk di di Mongolia.
Â
Dilansir dari livescience.com, Virus Alongshan berasal dari famili virus Flaviviridae, satu famili dengan Tick-borne encephalitis virus (TBEV) dan virus Zika, dan virus dari gigitan nyamuk lainnya. Virus Alongshan berkaitan erat dengan virus kutu Jingmen. Saat ini para peneliti masih mencoba mencari "vektor" penyakit yang bisa menyerang manusia dan menentukan distribusi geografis penyakit selain wilayah identifikasi saat ini.Â
Â
Penulis: Febby Alamako