Heboh Pernikahan Sedarah di Bulukumba, Ini Dampak dari Menikahi Adik Sendiri

Pernikahan sedarah seperti yang menimpa Ansar memiliki dampak bagi kesehatan anak di kemudian hari

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jul 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2019, 18:00 WIB
Pernikahan dini (iStockphoto)
Pernikahan sedarah kandung (iStockphoto)

 

Liputan6.com, Bulukumba - Baru-baru ini viral mengenai pernikahan sedarah yang terjadi di Bulukumba, Sulawesi Selatan. Ansar (32 tahun) menjadi buah bibir setelah menikahi adik bungsunya di Balikpapan, Kalimantan Timur, belum lama ini tanpa sepengetahuan orangtua mereka.

Andi Agung, kepala desa di kampung halaman Ansar, Desa Salemba, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan mengatakan bahwa keluarga besar Ansar 'murka'.

Pria yang diketahui masih memiliki seorang istri bernama H (28 tahun) dan seorang anak berumur tujuh tahun akan diusir dari kampung halamannya di Desa Salemba jika suatu hari nanti datang ke sana.

Orang-orang umumnya tidak setuju dengan pernikahan sedarah karena bertentangan dengan ajaran agama. Selain itu, menikah dengan kakak atau adik sendiri bisa berdampak pada keturunan nantinya.

Dilansir dari Pscyhology Today pada Selasa, 2 Juli 2019, berhubungan seks dengan kerabat saudara karena pernikahan sedarah memiliki kemungkinan anak yang akan dilahirkan dalam kondisi cacat serius.

 

Video Pernikahan Sedarah

Penelitian Terkait Pernikahan Sedarah

Ilustrasi Pernikahan
Ilustrasi Pernikahan Sedarah Setudi

 

Sebuah penelitian mengenai dampak dari pernikahan sedarah ini pernah dilakukan di Cekoslowakia. Hasilnya, 42 persen anak dari pernikahan antara ibu dan ayah yang masih saudara kandung dilahirkan cacat, bahkan diketahui ada yang mengalami kematian dini. 

Selanjutnya, 11 persen mengalami gangguan mental dan sisanya lahir dengan sehat. 

Berbeda dengan ibu yang menikah dan memiliki anak dari bukan kerabat, hanya 7 persen yang lahir dengan keadaan cacat.

Debra Lieberman, seorang psikolog evolusi di Universitas Hawai, seperti dikutip Live Science, mengatakan, "Kerabat dekat secara genetik memiliki risiko memiliki keturunan dengan peluang hidup yang kecil."

"Katakanlah Anda mendapat gen buruk dari ibumu dan mendapat salinan gen normal dari ayahmu. Tetapi memiliki anak dengan saudara Anda, secara drastis meningkatkan kemugkinan mendapatkan dua salinan gen buruk dibanding memproduksi dengan seseorang di luar keluarga Anda," Debra menjelaskan.

 

Studi Lanjutan Tentang Pernikahan Sedarah

 

Para peneliti juga memeriksa empat studi tentang efek pernikahan dengan kerabat tingkat pertama (sepupu) pada kesehatan keturunan. Hasilnya, 40 persen anak dilahirkan dengan kelainan resesif autosom, kelainan fisik bawaan, atau defisik intelektual yang parah dan 14 persen lainnya menderita cacat mental ringan.

Singkatnya, anak dari pernikahan sedarah akan mengalami kematian dini, cacat lahir parah, atau penyakit mental dengan kemungkinan 50 persen.

Penulis: Febrianingsih Alamako

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya