Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Selain Es, Hindari Memasukkan Makanan Ini ke Area Miss V

Bukan hanya es, ada beberapa makanan yang dihindari untuk dimasukkan ke area miss V.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 29 Jul 2019, 23:59 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2019, 23:59 WIB
Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Para ahli memperingatkan, hindari menempatkan es pada miss V. Peringatan tersebut disuarakan tatkala cerita seorang wanita Inggris yang memasukkan es ke dalam vagina demi meredam cuaca panas yang begitu menyengat. Gelombang panas sedang melanda Inggris dan negara-negara Eropa lain.

Konsultan ginekolog Anne Henderson menyampaikan, apa pun makanan, pewarna makanan, pewarna, parfum atau kadar gula yang tinggi akan berdampak negatif pada pH dan lactobacillus vagina.

Kondisi ini meningkatkan risiko infeksi pada miss V seperti jamur dan bakteri vaginosis.

"Zat aditif pada makanan juga bisa berpotensi mengiritasi area sensitif. Misalnya, vagina mengalami peradangan dan ketidaknyamanan," jelas Anne sebagaimana dilansir dari The Sun, Senin (29/7/2019).

Dokter umum Sarah Jarvis menambahkan, memasukkan es ke organ intim dapat merusak lapisan vagina.

"Meskipun Anda mungkin merasa panas di seluruh cuaca ini, jangan pernah ada alasan untuk menaruh es di miss V. Banyak orang yang mengambil es langsung dari freezer dan itu bisa membuat lidah sakit bila memakannya langsung. Terlebih lagi kalau mengenai lapisan vagina," ujarnya.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Merusak Lapisan Vagina

Vagina Alat Kelamin Perempuan
Benda asing akan merusak vagina. (iStockphoto)

Lapisan organ intim wanita lebih halus dan sensitif. Area kulit organ intim pun juga sensitif, terlebih lagi pada es.

"Es pasti dapat merusak lapisan vagina, yang menyebabkan rasa sakit, bahkan merobek lapisan itu," Sarah melanjutkan.

Ada juga alasan lain menghindari menempatkan es pada vagina, yakni es yang menempel pada kulit halus vagina akan menyebabkan trauma dan kerusakan.

"Terlebih lagi, memasukkan bahan makanan ke dalam vagina Anda dapat menyebabkan mikroba, mengganggu keseimbangan normalnya dan memungkinkan lingkungan untuk bakteri tumbuh dan infeksi berkembang," tambah Sarah Welsh, salah satu pendiri merek kondom HANX.

Timun

Ilustrasi Timun
Jangan memasukkan timun ke miss V. (dok. Pixabay.com/stevepb/Putu Elmira)

Bukan hanya es saja, timun juga harus dihindari dari jangkauan organ intim. Timun diklaim membantu membersihkan dan menjaga bau vagina yang menyenangkan serta berpotensi menangkal infeksi menular seksual (IMS).

Ginekolog Jennifer Gunter memperingatkan, Anda seharusnya tidak melakukan hal tersebut. Upaya membersihkan vagina dengan cara ini sebenarnya dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan.

"Vagina tidak kotor. Penelitian menunjukkan, douche--pembersih vagina, steam, cuka, produk penyeimbang pH, gaharu, koloid perak, bawang putih atau apa pun yang dianggap membersihkan vagina justru akan merusak bakteri baik atau mengganggu permukaan mukosa. Ini merusak lactobacilli dan mukosa. Hal ini malah menyebabkan bau vagina yang tajam," Jennifer menegaskan.

Peterseli

Peterseli (foto: Pixabay)
Peterseli tidak dimasukkan ke miss V. (foto: Pixabay)

Menempelkan setangkai peterseli di area miss v untuk memicu menstruasi juga berbahaya. Tidak ada bukti yang menunjukkan, daun peterseli bisa merangsang wanita menstruasi. Sisipan herbal bisa sangat berbahaya.

"Sungguh ide yang buruk untuk memasukkan sesuatu yang tidak diresepkan oleh seorang praktisi ke dalam vagina Anda. Vagina memiliki keseimbangan alami yang sehat. Ketika bersentuhan dengan benda asing, maka akan merusak keseimbangan alami," jelas praktisi klinis Karin O'Sullivan di FPA Charity.

Tidak adanya bukti akan berisiko infeksi, bahkan menyebabkan sindrom syok toksik jika dibiarkan di dalam, yang bisa mematikan. Bahkan, seorang wanita hamil meninggal tahun lalu setelah memasukkan peterseli ke dalam vagina. Hal itu menyebabkan ia keguguran.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya