Upaya Paskibraka Nasional 2019 dari Riau untuk Bisa Menghabiskan Makanan

Anggota Paskibraka Nasional 2019 dari Riau ini belajar untuk menghabiskan makanan

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 30 Jul 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2019, 09:00 WIB
Paskibraka, Paskibraka 2019, Paskibraka Nasional 2019
Pelatih Paskibraka Nasional 2019 Tidak Sekadar Melatih Baris-Berbaris, tapi Juga Memerhatikan Kebiasaan Makan Para Peserta Diklat Paskibraka 2019 (Liputan6.com/Aditya Eka Prawira)

 

Liputan6.com, Jakarta - Pelatih tidak segan menegur calon Paskibraka Nasional 2019 yang tak mau makan.

Bagaimana juga makanan adalah sumber energi bagi seluruh peserta Diklat Paskibraka 2019 selama latihan baris-berbaris.

Tidak sebentar, latihan baris-berbaris di bawah sengatan sinar matahari dilakukan lebih dari enam jam.

Dari pantauan Diary Paskibraka Liputan6.com , salah satu anggota Paskibraka Nasional 2019 yang selama lima hari ini selalu ditegur pelatih lantaran sulit menghabiskan makanannya adalah Tri.

Pelatih kerap memerhatikan dari jauh atau bahkan berdiri di depan calon Paskibraka Nasional 2019 bernama Tri Setya Negara Putri ini setiap kali extra fooding.

Pelatih harus memastikan gadis berjilbab dari Riau itu benar-benar menelan dan menghabiskan makanan yang diberikan.

"Hal itu yang sedang aku pelajari saat ini. Belajar untuk menghabiskan makanan," kata Tri kepada Diary Paskibraka Liputan6.com pada Senin, 29 Juli 2019.

 

Saksikan Video Menarik Mengenai Paskibraka Nasional

Paskibraka Nasional 2019 Putri dari Riau Belajar Menghabiskan Makanan

Paskibraka, Paskibraka Nasional 2019, Paskibraka 2019
Tri, calon Paskibraka Nasional 2019 putri dari Riau, sedang berada di tahap belajar untuk menghabiskan makanan selama Diklat Paskibraka (Liputan6.com/Aditya Eka Prawira)

 

Tri tidak berniat sama sekali untuk tidak menghabiskan makanan. Akan tetapi kebiasaannya selama di rumah, baru akan makan jika Tri benar-benar merasa lapar. 

"Makannya kapan saya mau. Menunggu saya benar-benar lapar," kata Tri. 

"Kalau di sini ada waktu-waktunya. Jadi, saya susah beradaptasi dengan waktu makan," Tri menekankan.

Siswi SMA 1 Rengat ini menyadari bahwa selama lima hari menjalani Diklat Paskibraka, mata para pembina dan pelatih selalu tertuju padanya di saat waktu makan atau mencamil tiba. 

"Ya, saya sadari itu," kata Tri yang mengaku selalu ada 'beban' saat sedang makan. Beban lantaran dia terus kepikiran apakah bisa menghabiskan makanan tersebut atau tidak. 

"Setiap hari saya belajar biar selalu habis," ujarnya.

 

Konsekuensi Menjadi Anggota Paskibraka 2019 Tingkat Nasional

Paskibraka Nasional 2019, Paskibraka 2019, Paskibraka
Belajar menghabiskan makanan sedang dilakukan anggota Paskibraka Nasional 2019 putri, siswi SMA 1 Rengat ini (Liputan6.com/Aditya Eka Prawira)

 

Di sisi lain Tri sadar betul bahwa ini adalah konsekuensi yang harus dia hadapi.

"Di sini kan untuk anak-anak yang mau diatur. Kalau enggak mau diatur, ya pulang saja," kata Tri.

"Saya ingin buktikan bahwa saya bisa menjadi anak yang mau diatur itu. Makan tidak lagi menunggu waktu lapar, tapi ada jam yang harus diikuti," Tri melanjutkan.

 

Sulit Menelan Extra Fooding di Siang Hari

Paskibraka Nasional 2019, Paskibraka 2019, Paskibraka
Salah satu konsekuensi menjadi anggota Paskibraka Nasional 2019 adalah jam makan yang harus diikuti (Liputan6.com/Aditya Eka Prawira)

 

Tri mengaku yang paling sulit untuk dilakukan menelan makanan di saat extra fooding siang hari. 

"Itu susah, karena saat makan siang sudah habis-habisan, sudah kenyang banget," katanya.

"Sebetulnya, saat extra fooding yang saya butuhkan air saja, karena haus bukan lapar. Namun, pelatih pasti tahu kalau kami semua ini tidak cukup hanya air saja, butuh makan sebagai energi," Tri menekankan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya