Â
Liputan6.com, Jakarta - Pelatih tidak segan menegur calon Paskibraka Nasional 2019 yang tak mau makan.
Baca Juga
Bagaimana juga makanan adalah sumber energi bagi seluruh peserta Diklat Paskibraka 2019 selama latihan baris-berbaris.
Advertisement
Tidak sebentar, latihan baris-berbaris di bawah sengatan sinar matahari dilakukan lebih dari enam jam.
Dari pantauan Diary Paskibraka Liputan6.com , salah satu anggota Paskibraka Nasional 2019 yang selama lima hari ini selalu ditegur pelatih lantaran sulit menghabiskan makanannya adalah Tri.
Pelatih kerap memerhatikan dari jauh atau bahkan berdiri di depan calon Paskibraka Nasional 2019 bernama Tri Setya Negara Putri ini setiap kali extra fooding.
Pelatih harus memastikan gadis berjilbab dari Riau itu benar-benar menelan dan menghabiskan makanan yang diberikan.
"Hal itu yang sedang aku pelajari saat ini. Belajar untuk menghabiskan makanan," kata Tri kepada Diary Paskibraka Liputan6.com pada Senin, 29 Juli 2019.
Â
Saksikan Video Menarik Mengenai Paskibraka Nasional
Paskibraka Nasional 2019 Putri dari Riau Belajar Menghabiskan Makanan
Â
Tri tidak berniat sama sekali untuk tidak menghabiskan makanan. Akan tetapi kebiasaannya selama di rumah, baru akan makan jika Tri benar-benar merasa lapar.Â
"Makannya kapan saya mau. Menunggu saya benar-benar lapar," kata Tri.Â
"Kalau di sini ada waktu-waktunya. Jadi, saya susah beradaptasi dengan waktu makan," Tri menekankan.
Siswi SMA 1 Rengat ini menyadari bahwa selama lima hari menjalani Diklat Paskibraka, mata para pembina dan pelatih selalu tertuju padanya di saat waktu makan atau mencamil tiba.Â
"Ya, saya sadari itu," kata Tri yang mengaku selalu ada 'beban' saat sedang makan. Beban lantaran dia terus kepikiran apakah bisa menghabiskan makanan tersebut atau tidak.Â
"Setiap hari saya belajar biar selalu habis," ujarnya.
Â
Advertisement
Konsekuensi Menjadi Anggota Paskibraka 2019 Tingkat Nasional
Â
Di sisi lain Tri sadar betul bahwa ini adalah konsekuensi yang harus dia hadapi.
"Di sini kan untuk anak-anak yang mau diatur. Kalau enggak mau diatur, ya pulang saja," kata Tri.
"Saya ingin buktikan bahwa saya bisa menjadi anak yang mau diatur itu. Makan tidak lagi menunggu waktu lapar, tapi ada jam yang harus diikuti," Tri melanjutkan.
Â
Sulit Menelan Extra Fooding di Siang Hari
Â
Tri mengaku yang paling sulit untuk dilakukan menelan makanan di saat extra fooding siang hari.Â
"Itu susah, karena saat makan siang sudah habis-habisan, sudah kenyang banget," katanya.
"Sebetulnya, saat extra fooding yang saya butuhkan air saja, karena haus bukan lapar. Namun, pelatih pasti tahu kalau kami semua ini tidak cukup hanya air saja, butuh makan sebagai energi," Tri menekankan.
Advertisement