Tertidur Usai Lakukan 7 Operasi Berturut-turut, Dokter Ini Dipuji

Dokter itu mengatakan, ada beberapa rekan kerjanya yang memiliki sesi bekerja lebih dari 24 jam

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 01 Sep 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2019, 12:00 WIB
Ilustrasi ruang operasi (iStock)
Ilustrasi ruang operasi (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Dokter Dai Yu, wakil direktur di departemen ortopedi Longgang Central Hosptial di Shenzhen, Tiongkok menjadi viral. Fotonya tertidur setelah melakukan operasi berturut-turut tanpa henti tersebar di internet.

Kepada stasiun TV setempat, Dai mengungkapkan bahwa saat itu, ia dan timnya memiliki 10 jadwal operasi yang harus dilakukan. Mereka memulai pada pukul 8 pagi.

Usai operasi ketujuh, Dai sempat menunggu dokter anestesi yang sedang melakukan operasi lain pukul 5 sore. Waktu itulah, dia memutuskan untuk beristirahat selama 10 menit.

"Karena banyak sekali operasi yang saya lakukan, saya harus istirahat untuk nantinya menyelesaikan itu semua," kata Dai seperti dikutip dari Yahoo pada Minggu (1/9/2019).


Terlalu Lelah

Dokter Dai Yu terlelap setelah melakukan tujuh operasi berturut-turut (Tangkapan Layar Yahoo/Asiawire)
Dokter Dai Yu terlelap setelah melakukan tujuh operasi berturut-turut (Tangkapan Layar Yahoo/Asiawire)

Saat beristirahat itulah, Dai yang terlalu lelah akhirnya tertidur di sudut ruangan. Dia menceritakan, saat itulah seorang dokter lain kebetulan mengambil gambarnya.

"Saya menjalani 10 operasi pada hari itu, termasuk empat pasien dengan patah tulang," katanya.

Viralnya foto itu membuat masyarakat memuji Dai. Namun, dia mengatakan ada dokter yang bekerja lebih keras daripada dirinya di rumah sakit itu.

"Salah satu pekerja kami memiliki giliran kerja 24 jam, merawat 13 pasien dan mengambil bagian dalam operasi berikutnya. Kemudian hari berikutnya dia bekerja dengan saya sampai setelah jam 7 malam," katanya.

Di sisi lain, beberapa pengguna internet mempertanyakan beban kerja yang harus ditanggung oleh para dokter. Kejadian semacam itu harusnya menjadi perhatian dari pemerintah Tiongkok dalam mengurangi beban kerja.

"Tentunya mereka yang bekerja terlalu keras seperti ini berisiko bagi dokter dan pasien," tulis seorang warganet bernama Napian Yunna.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya