Liputan6.com, Bogor Menyantap ikan asin dengan sambal plus nasi hangat memang ampuh menggoyang lidah. Namun, tidak disarankan terlalu sering mengonsumsi ikan asing karena ada risiko terkena kanker nasofaring.
Dijelaskan ahli onkologi medik Aru W Sudoyo di balik kenikmatan ikan asin ada zat yang merangsang timbulnya kanker nasofaring.
Baca Juga
Kanker Nasofaring, Ini yang Harus Kamu Ketahui tentang Gejala hingga Pengobatan Penyakit Langka Ini
Kanker Nasofaring dan Perjalanan Hidup Kim Woo Bin: Kenali Gejala, Deteksi Dini, dan Cara Bertahan Hidup
Kanker Nasofaring Tak Bikin Kim Woo Bin Takut Mati, Dukungan Keluarga dan Shin Min Ah Jadi Penopangnya
"Cara pengolahan ikan asin itu dikeringkan dan dijemur kan. Dari proses tersebut, terbentuklah senyawa nitrosamin. Senyawa ini memicu munculnya kanker nasofaring," tegas Aru dalam acara diskusi kanker di Hotel R Rancamaya, Bogor, Jawa Barat, ditulis Rabu (9/10/2019).
Advertisement
Kanker nasofaring adalah kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan langit-langit rongga mulut.
Saksikan juga video menarik berikut:
Terbawa Uap Nasi ke Nasofaring
Bahaya senyawa nitrosamin dari ikan asin terbawa uap nasi hangat masuk ke dalam nasofaring. Nitrosamin pun bisa menempel dan bersarang pada nasofaring.
Gejala umum seperti radang tenggorokan, kesulitan bicara, dan wajah terasa kaku atau mati rasa.
"Nitrosamin terbawa uap panas dari nasi. Masuklah ke nasofaring. Nah, kita enggak tahu kadar senyawa nitrosamin-nya berapa," Aru menerangkan.
Meski begitu bukan berarti tidak boleh menyantap ikan asin. Sesekali boleh menyantap ikan asin.
"Ya, sekali-sekali saja makannya (ikan asin)," saran Aru, yang juga menjabat Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia.
Advertisement