Studi: Merokok Banyak atau Sedikit Tetap Ganggu Fungsi Paru

Studi mengungkap bahwa merokok lima batang dalam sehari hampir sama dengan merokok dua bungkus dalam sehari

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 17 Okt 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2019, 10:00 WIB
Berhenti Merokok
Ilustrasi Foto Stop atau Berhenti Merokok (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Apabila Anda berpikir bahwa merokok dalam jumlah yang sedikit dalam sehari tidak akan menimbulkan dampak kesehatan, sebuah studi terbaru membuktikan bahwa hal itu salah.

Dalam penelitian yang dilakukan di Vagelos College of Physicians and Surgeons University of Columbia, Amerika Serikat, menyatakan bahwa merokok lima batang sehari sama-sama berdampak pada paru-paru seseorang, serupa dengan mengonsumsi dua bungkus dalam satu hari.

Dilansir dari New York Post pada Kamis (17/10/2019), para ilmuwan menganalisis data pada paru-paru 24.352 dewasa. Setidaknya, tes tersebut dilakukan sebanyak dua kali di antara tahun 1983 hingga 2014.

Para peneliti menemukan bahwa fungsi paru pada perokok dalam jumlah sedikit, sama-sama menurun dengan cepat hampir serupa dengan mereka yang memiliki kebiasaan merokok berat. Ini apabila dibandingkan dengan bukan perokok.

Apabila orang bukan perokok kehilangan nol mililiter kapasitas paru dalam setahun, perokok kehilangan sekitar 7,65 mililiter dan perokok berat kehilangan hingga 11,24.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Fungsi Paru-Paru Akan Berubah

Bungkus Rokok atau Kemasan Rokok
Ilustrasi Foto Kemasan Rokok (iStockphoto)

Pimpinan studi, Dr. Elizabeth Oelsner mengatakan bahwa banyak orang beranggapan bahwa merokok hanya beberapa batang dalam satu hari tidak begitu buruk.

"Tapi ternyata perbedaan dalam kehilangan fungsi paru antara seseorang yang merokok lima batang sehari dengan dua bungkus sehari relatif kecil," kata Oelsner.

Selain itu, tim menemukan bahwa pemulihan kapasitas paru-paru pada mereka yang berhenti merokok mencapai 8 mililiter per tahun dibandingkan dengan mereka yang masih merokok. Namun, fungsinya tidak akan kembali ke kondisi normal hingga 30 tahun.

"Ada perbedaan anatomi paru-paru yang menetap selama bertahun-tahun setelah perokok berhenti. Aktivitas gen juga tetap diubah," kata Oelsner.

Dia menyatakan bahwa meski sedikit atau sudah berhenti, kebiasaan itu akan berdampak banyak pada hidup seseorang.

"Semua orang harus didorong berhenti merokok, tidak peduli berapa banyak rokok yang mereka gunakan."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya