Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan dirinya bersama pihak-pihak terkait akan mencoba mengatasi masalah defisit BPJS Kesehatan. Salah satunya dengan turun ke perhimpunan dokter.
Hal tersebut ia kemukakan usai pertemuannya dengan jajaran BPJS Kesehatan pada Jumat (25/10) lalu. Dalam konferensi persnya, Terawan mengatakan itu sebagai upaya mengatasi defisit BPJS Kesehatan, selain akan membentuk tim kecil.Â
Baca Juga
"Bahas dulu dari Kemenkes dan BPJS. Kita mengurai satu per satu masalahnya," kata Terawan di kantor BPJS Kesehatan, ditulis Minggu (27/10/2019).
Advertisement
Terawan mencontohkan salah satu pembiayaan terbesar BPJS Kesehatan yaitu pada penyakit jantung.
"Kalau sekarang masalah jantung tadi profesi, tadi saya lihat yang tagihannya sampai 10 triliun, ya saya sampai dalam waktu dekat selaku Menkes beserta ketua BPJS akan memanggil dengan penuh kesadaran kepada ketua perhimpunan yang menyangkut masalah jantung, untuk duduk bersama kita," kata dokter kelahiran Yogyakarta ini.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Siap Terjun Langsung Temui Perhimpunan Dokter
Terawan melanjutkan, apabila ada rasa sungkan dari perhimpunan untuk datang langsung menemuinya, ia akan datang langsung menemui para dokter tersebut.
"Kalau mereka sungkan datang ke kantor kami, saya berdua (bersama Direktur Utama BPJS Kesehatan) yang akan mendatangi kantor organisasinya. Jadi kami akan bergerak cepat karena situasinya tidak memungkinkan duduk-duduk manis," kata Terawan.
Ia menambahkan, apa yang akan mereka lakukan bukan untuk mengurangi manfaat, melainkan optimalisasi manfaat.
"Bukan mengurangi manfaat, jangan keliru lho. Tindakan belum tentu bermanfaat, tetapi mengoptimalkan manfaat itu penting sekali," tegasnya.
Dirut BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengatakan bahwa pihaknya dan Kemenkes akan memastikan lagi bersama dengan organisasi profesi terkait pemberian manfaat JKN yang paling optimal pada masyarakat.
"Kalau memang organisasi profesinya bisa bersama-sama ke tempat beliau (Kemenkes), beliau bersyukur. Kalau perlu kita ke kantor organisasi profesi," kata Fachmi.
Advertisement