Daging Tiren Berbahaya Dikonsumsi, Ini Alasannya

Mengonsumsi daging tiren rentan menularkan bakteri penyakit ke tubuh manusia

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 20 Nov 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2019, 10:00 WIB
Daging ayam potong segar di Pasar Slipi
Daging ayam potong segar di Pasar Slipi. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta Beberapa oknum pedagang sering ditemukan menjual daging yang sudah tidak layak dikonsumsi atau tiren. Mengonsumsi produk hewani semacam ini jelas berbahaya bagi manusia.

Menurut dokter hewan Wayan Wiryawan, ternak yang mati tanpa dipotong dagingnya tidak sehat untuk dikonsumsi karena berpotensi tercemar bakteri yang sudah berkembang di dalamnya.

"Begitu hewan itu mati, sistem imunitasnya kan sudah tidak ada. Sehingga bakteri pembusuknya jadi berkembang," kata Wayan ditemui di Jakarta pada Kamis pekan lalu, ditulis Rabu (20/11/2019).

"Begitu populasi bakteri itu menjadi banyak dan mencemari daging tersebut kan jadi berisiko," kata Wayan yang juga anggota Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia itu.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Penjual Harus Pakai Hati Nurani

Pemkab Tegal Lakukan Sidak Antisipasi Ayam Tiren saat Ramadan
Pemerintah Kabupaten Tegal melakukan sidak ke pasar tradisional untuk memastikan ada tidaknya kandungan formalin pada daging ayam.

Wayan mengingatkan para pedagang daging untuk lebih memperhatikan hal-hal tersebut. Hal ini karena berkaitan dengan kesehatan orang lain.

"Orang kalau mau usaha itu kan harus pakai nurani. Kalau memang itu hewan yang mati, mestinya kan tidak boleh diolah untuk dikonsumsi," kata Wayan.

Apabila seseorang mengonsumsi daging tiren, bakteri penyebab penyakit bisa masuk ke dalam tubuh manusia.

"Yang paling mungkin E.coli, salmonella, yang paling dikhawatirkan penyakit tifus. Dua ini yang paling umum," ujar Wayan.

Penyakit lain yang mungkin bisa terjadi adalah diare dan juga demam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya