Liputan6.com, Jakarta Perayaan Iduladha identik dengan konsumsi daging merah. Ini karena umumnya daging kurban terdiri dari daging sapi atau kambing.
Berkumpul bersama keluarga dan persediaan daging yang melimpah serta siap diolah menjadi berbagai hidangan membuat banyak orang tergoda untuk makan berlebih.
Baca Juga
Namun, hati-hati, jangan terlena mengonsumsi daging, terutama sapi, secara berlebihan. Mengonsumsi daging sapi secara berlebihan dapat memberi efek tersendiri bagi tubuh.
Advertisement
Dilansir dari Reader's Digest, berikut hal-hal yang akan terjadi pada tubuh jika mengonsumsi daging secara berlebihan.
1. Mengantuk
Mengonsumsi terlalu banyak daging sapi dapat menyebabkan kelelahan dan kabut otak. Hal ini terjadi akibat protein dalam daging membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diproses.
"Bahan bakarnya (protein) membutuhkan waktu sedikit lama untuk sampai ke otak Anda, jadi Anda akan menjadi kurang fokus," kata Caroline Passerrello, ahli gizi dan diet, serta juru bicara American Academy of Nutrition and Dietetics.
Sembelit
2. Perubahan pada Rambut dan Kulit
Vitamin C berperan dalam membentuk kolagen, protein yang memberi struktur pada kulit, rambut, kuku, tulang, dan banyak lagi. Sedangkan di dalam daging atau produk hewani, vitamin C sangat jarang ditemukan.
"Kulit Anda bisa kasar dan bergelombang. Anda mungkin melihat beberapa pertumbuhan rambut tubuh yang menarik," tutur Jenna Braddock, ahli gizi dan diet.
3. Mudah Sakit
Bukan hanya kulit yang membutuhkan vitamin C, tetapi juga sistem kekebalan tubuh. Kekurangan vitamin C mungkin dapat membuat mudah sakit.
4. Sembelit
Daging hampir tidak memiliki serat. Biasanya serat didapatkan dari asupan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Jika Anda mengalami sembelit, itu tandanya tubuh membutuhkan sumber serat, kata Jenna.
"Kembali ke buah-buahan dan sayuran adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan nutrisi yang sangat luar biasa," ujar Jenna.
5. Gangguan jantung
Manfaat lain dari serat adalah menjaga penyerapan kolesterol yang dapat melindungi jantung Anda. Daging tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol 'buruk' pada tubuh dan menyebabkan risiko jantung.
The American Heart Association merekomendasikan membatasi lemak jenuh 5 hingga 6 persen dari total kalori.
Advertisement
Risiko Kanker
6. Radang
Penelitian menunjukkan bahwa lemak jenuh dalam daging dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh karena daging kurang mengandung antioksidan yang dapat melawan peradangan.
"Alasan mengapa ada rekomendasi bagi orang untuk 'makan diet penuh warna' karena masing-masing warna dalam buah dan sayuran adalah kelompok antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh," tutur Jenna.
7. Risiko Batu Ginjal
Protein berlebih dari konsumsi daging dapat mempengaruhi ginjal karena senyawa purin dari daging dapat membentuk asam urat yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
8. Kenaikan Berat Badan
"Jika Anda makan lebih banyak protein daripada yang dibutuhkan tubuh, Anda tidak menyimpannya sebagai protein tetapi sebagai lemak," kata Jenna.
Meskipun benar bahwa tubuh mengandalkan protein untuk membangun otot, tetapi jika berlebihan dapat memberi efek samping yang tidak diinginkan.
9. Risiko Kanker
Studi menunjukkan bahwa jika Anda mengonsumsi daging merah lebih dari 18 ons seminggu dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.
Sering mengonsumsi daging olahan juga membuat tubuh rentan terhadap kanker lambung dan kanker usus besar, menurut American Institute for Cancer Research.
Penulis: Febrianingsih Alamako