Liputan6.com, Jakarta - Dua pesawat dari maskapai yang berbeda batal mendarat di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada jumat (31/1/2025) ini. Batalnya pendaratan pesawat ini terjadi karena cuaca ekstrem yaitu hujan lebat dan angin kencang.
“Ada dua maskapai penerbangan yang gagal mendarat akibat cuaca buruk,” kata Humas Bandara El Tari Kupang I Gusti Ngurah Yudi Saputra dikutip dari Antara. Cuaca buruk terjadi di wilayah Kota Kupang sejak Jumat subuh berupa hujan lebat dan angin kencang.
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan dua maskapai penerbangan itu adalah Batik Air dengan rute penerbangan Jakarta-Kupang dan Wings Air dengan rute penerbangan Waingapu-Kupang.
Advertisement
Karena tidak mendarat di Bandara El Tari Kupang, Batik Air terpaksa mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Sementara Wings Air terpaksa mendarat di Bandara Maumere.
Batik Air sendiri seharusnya mendarat di Bandara El Tari Kupang pada pukul 06.30 WITA. Namun setelah berputar putar setengah jam di atas wilayah udara Kota Kupang, kata dia, akhirnya maskapai tersebut kemudian memutus langsung ke bandara Makassar. Begitu juga dengan Wings Air.
BMKG sendiri telah mengeluarkan peringatan dini akan cuaca yang terjadi di NTT khususnya di wilayah Kota Kupang. Potensi hujan sedang hingga lebat dan angin kencang disebut masih terus terjadi di wilayah Kota Kupang dan sekitarnya.
Karena itu masyarakat diimbau untuk mewaspadai cuaca buruk yang terjadi di wilayah tersebut.
Cuaca Buruk, 7 Pesawat Batal Mendarat di Bandara Ngurah Rai Bali
Sebelumnya, sebanyak tujuh penerbangan tidak dapat mendarat di Bali sehingga dialihkan ke Surabaya dan Lombok pada Sabtu 28 Desember 2024. Hal tersebut diungkap oleh General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab.
Pembatalan penaratan tujug penerbangan tersebut dampak dari cuaca buruk hujan lebat sejak pagi. “Ketujuh penerbangan tersebut terdiri dari lima penerbangan domestik dan dua penerbangan internasional,” kata dia dikutip dari Antara, Sabtu (28/12/2024).
Adapun dua penerbangan domestik menuju Bandara Ngurah Rai Bali yang dialihkan ke Surabaya adalah penerbangan Lion Air rute Semarang-Bali dan rute Yogyakarta-Bali.
Tiga penerbangan domestik lainnya yang dialihkan ke Lombok yaitu penerbangan Batik Air rute Surabaya-Bali, Super Air Jet rute Surabaya-Bali, dan Lion Air rute Balikpapan-Bali.
“Sementara dua penerbangan internasional yang mengalami divert adalah Malindo Air Melbourne-Bali dialihkan ke Surabaya dan Air Asia Perth-Bali dialihkan mendarat ke Lombok,” ujar Syaugi.
Bandara I Gusti Ngurah Rai menjelaskan bahwa prosedur divert sendiri bagian dari keselamatan dalam penerbangan yang dapat dilakukan salah satunya saat terjadi cuaca buruk.
Terhitung hingga siang tadi, prosedur mendarat di bandara lain ini dilakukan mengingat intensitas hujan lebat yang mengakibatkan minimum visibility atau minimal jarak pandang terjadi.
Advertisement
Hujan Lebat Sejak Pagi
Syaugi juga menyampaikan hujan lebat sejak pagi turut menyebabkan keterlambatan keberangkatan penerbangan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai.
“Data yang kami terima terdapat 10 penerbangan domestik dan empat penerbangan internasional yang mengalami keterlambatan, rata-rata 60-120 menit dari jadwal,” ujarnya.
Meski demikian hingga sore tadi seluruh penerbangan yang mengalami keterlambatan telah terbang dengan aman, begitu pula penumpang yang gagal mendarat di Bali akhirnya telah tiba.
Bandara di Bali Selatan ini sendiri selama Natal dan Tahun Baru 2025 memberi perhatian lebih dengan membentuk posko angkutan guna mengakomodir seluruh kebutuhan penumpang.