Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mempermasalahkan kurangnya masker di Natuna, Riau, guna mengantisipasi Virus Corona. Hal ini ia sampaikan dalam rapat di Kantor Menkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
"Lho, enggak papa," katanya di lokasi, Selasa (4/2).
Baca Juga
Menurut dia, ada ratusan juta penduduk yang ingin memakai masker. Sehingga, biaya produksi ataupun pembelian masker akan meningkat.
Advertisement
"Sekarang bayangin kalau semua pengin pakai masker itu sebanyak 200 juta itu berapa miliar. Kalau 10 hari sepuluh kali maka jadinya 2 triliun. Coba bayangkan," katanya.
Semua hal termasuk asimetrical information, kata dia, lalu hardling sebab suatu takanan kiri kanan maka bisa terjadi suatu inefisiensi budgeting. Baik individu maupun negara," katanya.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Pemerintah berupaya cegah penularan virus corona
Oleh karena itu, lanjutnya, ekonomi akan menjadi terdampak. Sehingga, ia berharap hal ini tidak terjadi, karena pihaknya tengah berusaha agar warga Natuna tak tertular virus tersebut.
"Nah, jangan sampai terjadi inefisiensi budjeting baik personal, keluarga maupun negara. Saya kan menkes, semuanya saya tak mengizinkan mereka (masyarakat Natuna) untuk sakit atau terdampak. Sebab, kita kegiatannya adalah membantu mereka supaya sehat semua. Doakan sehat semua," pungkasnya.
Sebelumnya, ratusan orang warga Kecamatan Natuna Tengah, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) protes karena tidak mendapatkan masker untuk mengantisipasi Virus Corona.
Salah seorang warga Pulau Bunguran Tengah, Rostina, mengatakan warga khawatir terinfeksi Virus Corona setelah pemerintah mengevakuasi WNI yang tinggal di Wuhan ke Natuna malam ini.
"Kami tidak mendapatkan masker karena sudah habis," ujarnya.
Penulis: Ronald Chaniago
Advertisement