Liputan6.com, Jakarta Kekhawatiran masyarakat dunia terhadap infeksi virus corona membuat orang bertanya-tanya tentang waktu berakhirnya wabah ini.
Ketua Umum Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengatakan, karena wabah infeksi Novel Coronavirus masih baru, belum bisa dinyatakan dengan tepat kapan heboh virus corona akan berakhir.
Baca Juga
"Kalau pengalaman dengan flu burung yang highly pathogenic, itu dua sampai tiga tahun. Mers-CoV di bawah itu. SARS juga lebih pendek lagi," kata Erlina dalam sebuah temu media di Jakarta pada Kamis pekan lalu, ditulis Senin (10/2/2020).
Advertisement
Erlina mengatakan bahwa infeksi novel coronavirus memiliki transimisi yang cepat. Ini juga membuat sulitnya menentukan kapan wabah akan dinyatakan usai.
"Saya selalu katakan, Novel Coronavirus ini, strain yang baru, makhluk baru. New kids in the block," kata Erlina.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Virus Harus Dimatikan
Erlina mengatakan bahwa kasus infeksi novel coronavirus memang memiliki transmisi penularan yang cepat. "Tapi dari sisi patogeniknya atau virulensi ini tidak separah atau tidak mematikan. Karena fatality rate-nya lebih rendah dibandingkan SARS atau Mers-CoV,"Â ujarnya
Dia menjelaskan, SARS memilki tingkat kematian hingga 10 persen. Sementara Mers-CoV mencapai 35 hingga 37 persen. Sementara, infeksi novel coronavirus terbilang kecil tidak sampai tiga persen.
Walaupun begitu, menurutnya, virus ini haruslah dimatikan. Hal tersebut agar tidak membuatnya berubah menjadi lebih kuat.
"Jadi virusnya harus dimatikan jangan dilemahkan. Karena what does not kill me, will make me stronger," kata Erlina senantiasa berseloroh.
Advertisement