Liputan6.com, Jakarta Untuk mencegah virus corona, ada anggapan masker tidak begitu efektif. Cuci tangan menggunakan sabun justru lebih ampuh menyingkirkan virus corona. Ini karena bakteri dan virus akan hilang saat kita mencuci tangan.
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif menanggapi, penggunaan masker efektif untuk orang yang sakit dan mencegah penularan ke orang lain.
Sedangkan cuci tangan termasuk bagian agar menghindari penularan secara tidak langsung terhadap benda-benda yang terkontaminasi bakteri dan virus.
Advertisement
"Cuci tangan bentuk pencegahan indirect, sedangkan masker untuk menghindari kontak langsung (direct)," ujar Syahrizal saat konferensi pers di Gedung Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Komplek Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Selasa (3/3/2020).
"Yang sehat belum perlu menggunakan masker. Kecuali dalam kondisi batuk pilek. Kalau masker memang harus lebih spesifik ditujukan untuk orang sakit. Sebaiknya, dipakai sedang sakit dan demam."
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Tangan yang Lebih Banyak Terkontak
Ketua Umum IAKMI Ede Surya Dharmawan menyampaikan, masker tidak bisa dipakai terus menerus. Yang lebih penting, aktivitas yang dilakukan sehari-hari justru lebih banyak tangan yang terkontak. Kita memegang benda, makan, dan bersalaman dengan orang lain.
"Virus yang punya kapsid (penyelubung) protein akan lepas saat kita mencuci tangan. Kalau kapsidnya lemak, dia akan hancur pas kita juga cuci tangan," katanya.
Ketika mencuci tangan tak masalah menggunakan sabun cuci tangan cair maupun batang. Jika tidak ada sabun, bisa saja menggunakan hand sanitizer atau alkohol.
"Untuk alkohol boleh saja, tapi bukan 70 persen, melainkan 75 persen kadarnya," tambah Syahrizal.
Advertisement