Kilas Balik, Kenapa Dokter di Wuhan Bisa Terinfeksi COVID-19?

Kabar dokter di Wuhan, Tiongkok meninggal karena terinfeksi virus corona (COVID-19) menyibak duka bagi publik. Mengingat ke belakang, apa yang sebenarnya terjadi?

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 07 Mar 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2020, 07:00 WIB
Li Wenliang, dokter di Wuhan meninggal dunia. Ia sebelumnya telah memberi peringatan terhadap adanya Virus Corona.
Li Wenliang, dokter di Wuhan meninggal dunia. Ia sebelumnya telah memberi peringatan terhadap adanya Virus Corona. (Source: Instagram/ @tuho0816)

Liputan6.com, Jakarta Kabar dokter di Wuhan, Tiongkok meninggal dunia karena terinfeksi virus corona (COVID-19) menyibak duka bagi publik. Pemberitaan marak terjadi yang disebut-sebut mereka tertular virus corona dari pasien yang dirawat.

Menurut dokter spesialis paru konsultan Erlina Burhan, dokter tertular COVID-19 karena mungkin tidak segera cuci tangan.

"Dokter bisa tertular kenapa? Kemungkinan dokter memproteksi diri dengan hanya memakai masker," ujar Erlina dalam konferensi pers di Kantor Ikatan Dokter Indonesia (IDI), ditulis Jumat (6/3/2020).

"Padahal, dia harus menggabungkan masker dengan cuci tangan menggunakan sabun. Bisa saja enggak cuci tangan. Kemudian dia mengusap hidung dan mulut. Mukosanya kan masuk ke tubuh."

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Stres dan Beban Pikiran

Gunakan Pengobatan Tradisional China, 23 Pasien COVID-19 Diizinkan Pulang
Dokter Zheng Wanli memeriksa citra tomografi terkomputasi (computed tomography/CT) milik pasien di sebuah rumah sakit sementara di Distrik Jiangxia, Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah, (25/2/2020). (Xinhua/Shen Bohan)

Walaupun dokter di Wuhan yang menangani pasien mengenakan alat pelindung diri (APD), virus corona bisa saja tetap masuk ke tubuh. Faktor ini dilihat dari kondisi kerja para dokter dan tenaga medis di sana.

Dokter Prasetyo Widhi Buwono menilai, faktor beban kerja yang harus merawat pasien sangat berat.

"Kalau kita lihat dokter-dokter di Wuhan beban kerjanya berat ya. Mereka bekerja berjam-jam. Istirahat pun kurang," kata Prasetyo yang merupakan anggota pengurus IDI.

"Lama-lama daya tahan tubuh menurun. Virus bisa masuk ke tubuh."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya