Hadapi COVID-19, Mantan Menkes Nila Moeloek Berikan Saran Ini untuk Pemerintah RI

Mantan Menkes RI mengusulkan beberapa saran kepada pemerintah untuk menghadapi ancaman virus corona COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 12 Mar 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2020, 11:00 WIB
Menkes Periode 2014-2019, Nila Moeloek, mengapresiasi usaha Eddy Sariaatmadja dalam memberikan pelayanan di bidang kesehatan dan pendidikan. (Foto: Fitri Haryanti/Liputan6.com)
Menkes Periode 2014-2019, Nila Moeloek, mengapresiasi usaha Eddy Sariaatmadja dalam memberikan pelayanan di bidang kesehatan dan pendidikan. (Foto: Fitri Haryanti/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Republik Indonesia tahun 2014-2019 Nila F. Moeloek memberikan beberapa saran bagi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam menghadapi ancaman infeksi virus corona atau COVID-19.

Dalam diskusi di kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta pada Rabu kemarin, Nila mengatakan yang pertama harus diperkuat adalah dari sisi kesiapan rumah sakit, misalnya terkait dengan ruang isolasi di daerah-daerah terpencil.

Selain itu, tenaga kesehatan seperti perawat hingga mereka yang rentan berhadapan dengan orang sakit juga harus mendapatkan pelatihan terkait COVID-19.

"Mengenai pengambilan swab-nya misalnya. Harusnya kita juga memberikan suatu pelatihan yang tepat," kata Nila.

"Perawat saya kira kita juga memerlukan tenaga dia. Menarik tadi menurut saya, misalnya satpam yang di depan, itu dia berisiko tinggi lho. Kan satpam yang memeriksa semua. Kalau tiba-tiba diperiksa saya batuk di depan dia, kasihan kan," ujarnya.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Pimpinan Daerah Punya Tanggung Jawab

Kesiapan Indonesia Hadapi Virus Corona
Petugas medis melihat keluar dari ruang isolasi untuk tempat pasien yang menunjukkan gejala wabah virus corona di sebuah rumah sakit umum di Mataram, Nusa Tenggara Barat (28/1/2020). (AFP/Moh El Sasaky)

Rekomendasi lain yang diberikan dari Nila adalah bagaimana pemerintah daerah juga memiliki peran dalam penanganan virus corona. Hal ini karena Indonesia adalah negara yang besar sehingga dia menilai, tidak semuanya harus tergantung dari pemerintah pusat.

"Jadi misalnya dibuat per daerah misalnya Sumatera ini, regionalnya siapa yang mengawasi di situ baik tenaganya, ruangannya, dan sebagainya. Mungkin dibagi seperti itu bisa lebih efektif," katanya. Nila menambahkan di sini, pimpinan daerah memiliki tanggung jawab.

"Jadi bukan semuanya dari pusat. Kalau ini tidak akan kuat kita kalau dari pusat semua," tambahnya. Walau begitupun, Nila menegaskan bahwa mereka juga harus mengikuti aturan serta permintaan dari pemerintah pusat.

Nila menambahkan, masalah kesehatan seperti ini sesungguhnya bukan hanya tanggung jawab Kementerian Kesehatan saja, tetapi membutuhkan kerja sama lintas sektor untuk menghadapinya. 

"Artinya memang dalam hal ini, kita harus betul-betul, yuk saling menjaga."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya