Patuhi Pembatasan Sosial Terkait Pandemi COVID-19, Wyata Guna Bandung Hentikan Seluruh Kegiatan

Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Wyata Guna Bandung mengaku telah menghentikan seluruh kegiatannya.

oleh Arie Nugraha diperbarui 03 Mei 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2020, 21:00 WIB
Disabilitas Netra Wyata Guna
Disabilitas Netra Wyata Guna

Liputan6.com, Bandung - Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Wyata Guna Bandung mengaku telah menghentikan seluruh kegiatannya. Hal itu dilakukan sejak bulan Maret 2020 lalu untuk memenuhi anjuran pemerintah soal pembatasan sosial pada pandemi COVID-19.

Kepala BRSPDSN Wyata Guna Bandung Sudarsono mengatakan sebanyak 86 siswa dipulangkan, sedangkan 13 orang lainnya masih menempati balai. Sudarsono menyebut, 13 orang yang masih menempati balai berstatus mahasiswa dan seorang siswa yang tengah mengikuti rehabilitasi.

"Ya kalau yang tidak pulang kan kebetulan instruktur dan lain sebagainya, kami ada pegawai - pegawai yang tinggal di dalam balai. Jadi itu enggak masalah, jadi itu tetap berjalan. Kecuali pegawai kami yang diluar balai, itu kami tegaskan untuk bekerja dari rumah. Ini layanan - layanan yang tetap dilakukan seperti misalnya pengasramaan dan sebagainya, termasuk per makan itu tetap jalan. Tetapi kegiatan pelatihan vokasinya sendiri itu sudah stop pada saat kita memasuki pertegahan Maret yang lalu," kata Sudarsono saat dihubungi via telepon, Bandung, Minggu, 3 Mei 2020.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kegiatan Vokasi Diganti Kegiatan Belajar Daring

Sudarsono menyebutkan seluruh pelatihan vokasi diganti dengan kegiatan belajar mengajar jarak jauh atau daring (online). Kegiatan secara daring itu dilakukan bagi siswa kelompok low vision yang mengikuti pelatihan barista (peramu kopi). 

Sedangkan bagi siswa yang mengikuti pelatihan lainnya, Sudarsono berharap agar mereka mempraktikkan keterampilannya di wilayah tempat tinggal masing-masing. Seluruh kegiatan secara daring maupun tidak akan dievaluasi oleh pembimbing yang langsung mendatangi tempat tinggal siswa.

"Dengan melakukan daring itu semisal melakukan pelatihan barista. Kalau pelatihan - pelatihan yang lain untuk sementara kita hentikan dahulu. Nah, mereka sementara mengikutinya secara online dulu, tetapi kan praktiknya mereka di lingkungannya masing - masing. Nanti kita akan evaluasi, intinya bahwa kegiatan di mana pun kita sudah berhenti," ucap Sudarsono.

Sebanyak 99 orang yang dipulangkan dari Wyata Guna Bandung diantaranya merupakan siswa yang mengikuti kelas komputer, barista, memasak, shiatsu dan spa. Mereka dipulangkan tanpa mendapatkan bantuan karena masih menunggu keputusan resmi dari Kementerian Sosial. (Arie Nugraha)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya