Liputan6.com, Jakarta Silaturahmi secara langsung dengan sanak saudara di tengah pandemi COVID-19 masih banyak dilakukan oleh masyarakat pada Lebaran tahun ini. Sehingga diprediksi bakal terjadi ledakan kasus COVID-19 beberapa pekan usai Lebaran seperti disampaikan Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra.
"Saya pikir awal Juni kasusnya akan meledak karena sekarang ini kan terjadi permisifisme," kata Hermawan.
Baca Juga
Selama Idulfitri, lanjut Hermawan, banyak masyarakat tak menjaga jarak fisik dan tidak menggunakan masker. Masyarakat juga terlihat bebas bersalaman dengan kerabat dan para tetangga.
Advertisement
Selain itu, aktivitas di pasar kembali terjadi. Masyarakat memadati pasar untuk membeli kebutuhan selama Lebaran. Dengan demikian, potensi penyebaran virus Corona sangat besar.
"Kasus itu baru akan muncul setelah seminggu atau dua minggu setelah adanya keramaian. Ini kan kita ramai betul lebaran, hampir-hampir tidak terjadi PSBB," ucapnya saat dihubungi Merdeka.com, Senin (25/5).
Nekat Berkumpul
Prediksi yang sama sudah disampaikan Pakar Kesehatan Masyarakat dan Ahli Epidemiologi FKM Unair, Windhu Purnomo. Dia memprediksi kasus corona meningkat tajam usai Lebaran.
"Prediksi saya Lebaran akan terjadi penularan yang tinggi karena saling silaturahmi, masjid-masjid sepertinya mau nekat tetap ada salat Id, takbiran ramai putar-putar, nyekar ke makam," ujarnya.
Penulis: Supriatin/Merdeka.com
Advertisement