Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo baru saja dikaruniai cucu keempat. Bayi laki-laki dari pasangan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution itu lahir melalui proses caesar pada Senin, 3 Agustus 2020, bertepatan dengan Pekan ASI Internasional, di RS YPK Mandiri, Jakarta Pusat.
Menurut keterangan dokter yang mendampingi Kahiyang Ayu saat proses melahirkan, Rinawati Rohsiswatmo, putri Jokowi itu segera memberikan air susu ibu (ASI) bagi sang buah hati.
Baca Juga
"Kita harus beri jempol kepada Mbak Ayang. Sejak detik pertama dilahirkan, bayi ini dapat ASI. Ini sebagai contoh yang baik," kata Rina.
Advertisement
Rina menyampaikan, Kahiyang Ayu selalu memberi ASI penuh pada kedua buah hatinya. "Saya tahu persis, anak pertama (Sedah Mirah) full ASI," ujarnya.
Mengutip laman UNICEF, memberi ASI pada jam-jam pertama kehidupan bayi memeri mereka kesempatan terbaik untuk mampu bertahan dan mengembangkan potensinya secara maksimal.
Â
Rekomendasi ASI Eksklusif Selama 6 Bulan
Baik UNICEF maupun WHO merekomendasikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi, dimulai dari satu jam pertama sejak kelahirannya. Dengan memberi ASI eksklusif selama enam bulan pertama membantu perkembangan sensori dan kognitif buah hati. Selain itu, ASI juga melindungi bayi dari berbagai infeksi dan penyakit kronis.
Kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi yang baru dilahirkan membantu bayi menyesuaikan suhu tubuh dan mendapat paparan bakteri baik dari kulit ibu. Bakteri baik ini yang akan melindunginya dari penyakit menular dan membantu membangun sistem imunitas tubuh.
ASI menyediakan nutrisi paling ideal bagi bayi. ASI mengandung vitamin, protein, serta lemak yang diperlukan bayi untuk bertumbuh. Dengan ASI, semua kandungan tersebut pun mudah dikonsumsi oleh bayi.
Advertisement
Manfaat bagi Ibu dan Bayi
Mengutip laman WebMD, ASI mengandung antibodi yang membantu bayi memerangi virus serta bakteri sehingga mengurangi risiko terkan asma atau alergi. Bayi yang mendapat ASI eksklusif selama enam bulan tanpa tambahan lain, memiliki risiko lebih kecil mengalami infeksi telinga, penyakit pernapasan, serta diare.
Beberapa studi menunjukkan, ASI juga kerap dikaitkan dengan kecerdasan yang lebih tinggi pada masa kanak-kanak. Kedekatan ibu dan bayi ketika menyusui seperti kontak kulit dan menguatkan ikatan serta membuat bayi merasa aman.
Manfaat memberi ASI tak hanya dirasakan oleh bayi saja melainkan juga ibu. Menyusui membakar kalori ekstra sehingga membantu ibu lebih cepat menurunkan kelebihan berat badan usai melahirkan.
Menyusui juga melepas hormon oksitosin yang membantu rahim kembali pada ukuran sebelum hamil dan mengurangi pendarahan setelah melahirkan. Ibu yang menyusui pun memiliki risiko kecil terkena kanker ovarium dan kanker payudara, serta osteoporosis.