2 Jenis Vitamin yang Direkomendasikan Selama Pandemi COVID-19

Ada dua jenis vitamin yang sangat direkomendasikan untuk menjaga imun selama pandemi COVID-19, yaitu vitamin C dan D.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 17 Sep 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2020, 21:00 WIB
Vitamin/Unsplash Kayla
Vitamin/Unsplash Kayla

Liputan6.com, Jakarta Menjaga daya tahan tubuh selama pandemi COVID-19 tak ada salahnya dengan mengonsumsi vitamin. Ada dua jenis vitamin yang sangat direkomendasikan, yaitu vitamin C dan D.

Seperti disampaikan Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), Anthony Fauci, MD dalam Instagram Live dengan Jennifer Garner belum lama ini.

"Jika Anda kekurangan vitamin D, itu akan berdampak pada kerentanan Anda terhadap infeksi. Saya tidak keberatan merekomendasikannya, karena saya sendiri juga melakukannya, mengonsumsi suplemen vitamin D," kata Dr. Fauci.

Selain merekomendasikan vitamin D, Dr. Fauci juga merekomendasikan vitamin C, karena merupakan antioksidan yang baik.

"Tidak masalah jika orang ingin mengonsumsi satu gram atau lebih vitamin C, itu tidak masalah," ujarnya, seperti dikutip Health.

Dr. Fauci tidak asal merekomendasikan kedua vitamin tersebut. Peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security, Amesh A. Adalja pun mengatakan, ada bukti jelas bahwa vitamin D memang membantu melawan infeksi pernapasan.

"Hubungan antara vitamin C dan fungsi kekebalan kurang jelas bagi orang yang tidak kekurangan vitamin, tapi itu bukan masalah (jika Anda ingin mengonsumsinya)," kata Dr. Adalja.

 

Simak Juga Video Berikut Ini:

Bagaimana Vitamin D Membantu Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh?

 

Vitamin D, alias kalsiferol, adalah vitamin yang larut dalam lemak yang secara alami ada dalam beberapa makanan, seperti ikan berlemak, hati sapi, keju, dan kuning telur, menurut National Institutes of Health Office of Dietary Supplements (NIH). Vitamin D diproduksi di tubuh ketika sinar UV dari matahari mengenai kulit Anda dan memicu sintesis vitamin D.

Menurut NIH, vitamin D memiliki banyak manfaat termasuk memperkuat tulang Anda, mengurangi peradangan, dan membantu fungsi kekebalan.

Sedangkan menurut Dr. Adalja mengapa vitamin D sangat bermanfaat sebagai suplemen yaitu karena beberapa orang memiliki risiko kekurangan vitamin D. 

Adapun kaitannya dengan fungsi kekebalan, satu tinjauan sistematis dan meta-analisis data dari 11.321 orang yang diterbitkan di BMJ menemukan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen vitamin D secara mingguan atau harian lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan infeksi saluran pernapasan dibandingkan mereka yang tidak. Orang yang paling kekurangan vitamin D mendapat manfaat terbesar.

Tinjauan sistematis dan meta-analisis lain dari 5.660 orang yang diterbitkan di PLOS One menemukan bahwa suplementasi vitamin D memiliki “efek perlindungan” paling efektif terhadap infeksi saluran pernapasan, jika dikonsumsi harian.

 

Bagaimana Vitamin C Membantu Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh?

ilustrasi vitamin c/freepik
ilustrasi vitamin c/freepik

Menurut NIH, vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air yang secara alami ada di beberapa makanan, seperti jeruk, stroberi, brokoli, dan tomat. Vitamin C juga dikenal sebagai asam L-askorbat, yaitu antioksidan yang berperan penting dalam fungsi kekebalan tubuh.

Satu tinjauan dan meta-analisis yang dilakukan oleh para peneliti di Cochrane menemukan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen vitamin C ketika mereka sedang flu mengalami penurunan infeksi sebesar 8% pada orang dewasa dan 14 persen pada anak-anak, artinya kurang dari satu hari dalam mengatasi flu.

Suplemen vitamin C akan semakin membantu meningkatkan kekebalan Anda jika dibarengi denga rutinitas olahraga. Satu ulasan Cochrane melihat data pada 642 pelari maraton, pemain ski, dan tentara yang mengonsumsi suplemen vitamin C, menemukan bahwa mengonsumsi 250 miligram hingga 1 gram vitamin sehari mengurangi risiko terkena flu hingga 50%.

Jadi, haruskah Anda mengonsumsi suplemen vitamin D dan vitamin C?

Richard Watkins, MD, seorang dokter penyakit menular dan profesor penyakit dalam di Northeast Ohio Medical University, memberi tahu bahwa kedua vitamin tersebut secara umum baik untuk dikonsumsi dan mengonsumsinya dalam dosis normal baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

NIH merekomendasikan kebutuhan vitamin D rata-rata 600 IU-800 IU per individu dewasa setiap harinya. Sementara kebutuhan vitamin C sebanyak 75 miligram bagi wanita sehat dewasa dan 90 miligram untuk pria sehat dewasa.

Jika Anda tertarik untuk mengonsumsi suplemen baru, sebaiknya Anda konsultasikan dengan dokter untuk jaga-jaga obat tersebut tidak mengganggu obat lain yang Anda minum. Namun secara umum, para ahli mengatakan vitamin D dan C baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda.

Infografis Hidup Sehat Hindari Kanker

Infografis Hidup Sehat Hindari Kanker (Liputan6.com/Yoshiro)
Infografis Hidup Sehat Hindari Kanker (Liputan6.com/Yoshiro)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya