Kelompok Usia di Atas 45 Sumbang Hampir 80 Persen Kematian COVID-19

Kelompok usia di atas 45 tahun menyumbang hampir 80 persen kematian COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 18 Sep 2020, 16:01 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2020, 16:00 WIB
Lonjakan Pemakaman Korban Covid-19
Petugas saat memakamkan pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Senin (7/9/2020). Petugas pemakaman mengatakan terjadi lonjakan jenazah yang terjadi dalam satu bulan lebih terakhir dengan memakamkan lebih 30 jenazah dalam satu hari. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Kelompok usia di atas 45 tahun menyumbang hampir 80 persen kematian COVID-19 di Indonesia. Data tersebut dihimpun Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per 13 September 2020.

"Jika dilihat dari kelompok usia, ternyata hampir 80 persen (79,78 persen) dari total kasus kematian COVID-19 berasal dari kelompok usia di atas 45 tahun," jelas Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (17/9/2020).

"Kelompok usia ini harus benar-benar menjaga kesehatannya dan sebisa mungkin tidak berkegiatan di luar rumah. Kemudian tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat."

Jika terpaksa keluar rumah, maka harus sepenuhnya menerapkan protokol kesehatan.

"Memakai masker, menjaga jarak di tempat umum, dan rajin mencuci tangan. Hindari menggunakan transportasi umum untuk mencegah penularan COVID-19," lanjut Wiku.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Usia Produktif 19 sampai 45 Tahun

Suasana Jam Pulang Kantor Pekerja di Jakarta
Petugas mengukur suhu tubuh calon penumpang sebelum memasuki stasiun Sudirman saat jam pulang kantor di Jakarta, Senin (8/6/2020). Aktivitas perkantoran dimulai kembali pada pekan kedua penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Wiku menambahkan, kelompok usia produktif antara 19 sampai 45 tahun menjadi kelompok usia terbesar secara persentase yang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Sebagai kelompok usia yang produktif dengan mobilitas relatif tinggi dan frekuensi interaksi sosial juga tinggi, mereka berpotensi menjadi carrier yang dapat menularkan COVID-19 kepada keluarga ataupun kerabatnya," tambahnya.

"Selain itu, juga berpotensi menularkan COVID-19 kepada kelompok orang-orang yang berusia rentan dan tinggal bersama. Pada kelompok usia produktif harus betul-betul bisa menjaga diri dengan benar menerapkan protokol kesehatan saat bekerja."

Ketika harus keluar rumah, protokol kesehatan juga harus diterapkan. Saat kembali ke rumah harus betul-betul membersihkan diri terlebih sebelum berinteraksi dengan kelompok usia rentan.

Meningkat 25 Persen

FOTO: Angka Kasus Baru COVID-19 Masih Tinggi
Petugas pemakaman mengenakan hazmat saat akan memakamkan jenazah pasien COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (14/7/2020). Hingga hari ini, lima provinsi mencatat tambahan kasus baru tertinggi yakni Jatim, DKI Jakarta, Sulsel, Kalsel, dan Sumut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Data Satgas COVID-19 juga mencatat selama satu minggu terakhir, rata-rata jumlah kasus meninggal 105 kasus atau meningkat sebesar 25 persen dibandingkan seminggu sebelumnya.

"Secara persentase, rata-rata kasus meninggal juga meningkat, dari 3 persen pada minggu yang lalu menjadi 7 persen pada minggu ini," tambah Wiku.

"Artinya, sejak bulan September 2020, angka kematian akibat COVID-19 perlu betul-betul menjadi perhatian."

Infografis Drama Tragis Korban Corona di Indonesia.

Infografis Drama Tragis Korban Corona di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Drama Tragis Korban Corona di Indonesia (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya