Masyarakat Makin Lengah dan Takut Testing Jadi Penyebab Kasus COVID-19 Terus Naik

Masyarakat makin lengah dan takut testing menjadi penyebab kasus COVID-19 terus naik.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 26 Sep 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2020, 10:00 WIB
Guru SMPN di Tangsel Tes Covid Massal
Tenaga pendidik SMP mengikuti tes pemeriksaan cepat COVID-19 (Rapid Test) di SMPN 3 Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (27/08/2020). Rapid tes yang diikuti 400 guru mencakupi wilayah Ciputat dan Ciputat Timur itu untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan pendidikan. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat makin lengah dan takut testing (tes COVID-19) menjadi salah satu penyebab kasus COVID-19 di Indonesia terus naik. Data Satuan Tugas Penanganan COVId-19 per 24 September 2020, penambahan konfirmasi positif sebanyak 4.634 orang, sehingga total 262.022 orang.

"Seiring berjalannya waktu, kami melihat masyarakat makin lengah dan mengabaikan protokol kesehatan," jelas Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (24/9/2020).

"Masyarakat seolah tidak memiliki empati meski telah menyaksikan begitu banyak korban yang muncul setiap hari, yang menjadi kasus positif COVID-19."

Sebagian besar masyarakat, lanjut Wiku, masih takut untuk melakukan testing tatkala memiliki gejala COVID-19.

"Ini karena adanya stigma negatif di masyarakat dan ketakutan atas biaya yang potensial tinggi dalam perawatan bila positif COVID-19," lanjutnya.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Bukan Penyakit yang Memalukan

Wali Kota Bogor Bima Arya
Wali Kota Bogor Bima Arya mengawasi pedagang di Bogor yang ikut rapid tes covid-19. (Achmad Sudarno/Liputan6.com)

Wiku mengimbau masyarakat sebaiknya tidak memandang negatif pada mereka yang positif COVID-19.

"Karena penyakit ini bukan penyakit yang memalukan. Siapapun yang terkena COVID-19 harus kita bantu dan  sembuhkan," imbaunya.

"Tidak usah khawatir terhadap biaya perawatan karena seluruhnya ditanggung oleh pemerintah, baik menggunakan BPJS Kesehatan ataupun tidak dengan BPJS Ketenagakerjaan."

 

Tren Konspirasi Anti COVID-19

Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito sampaikan September 2020, pencapaian tes spesimen mengalami peningkatan dibanding Agustus saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/9/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Rusman)

Satgas COVID-19 juga melihat tren pemberitaan terkait terjadinya konspirasi anti COVID-19 yang belum tervalidasi dan tidak berbasis data ilmiah.

"Sayangnya, hal-hal ini masih dipercaya oleh masyarakat. Jadi, kami imbau masyarakat betul-betul bisa bekerjasama dengan pemerintah (dalam penanganan COVID-19). Karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri," terang Wiku.

"Kami membutuhkan kolaborasi bersama masyarakat untuk menekan angka penularan COVID-19."

Provinsi dengan Kenaikan Kasus COVID-19

PSBB Jakarta, Jam Operasional KRL Berubah
Sejumlah penumpang bersiap menaiki rangkaian KRL di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (19/9/2020). Jam operasional KRL berubah mulai hari ini, Sabtu (19/9/2020). Hal ini sehubungan dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Berdasarkan data per 20 September 2020 secara nasional, kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia sebanyak 8,4 persen. Penyumbang kasus-kasus dari kenaikan tertinggi, yaitu Provinsi Jawa Barat, Banten, Sulawesi Selatan, Riau, dan Papua.

Untuk jumlah kasus tertinggi COVID-19 berasal dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.

Wiku menekankan, faktor penyebab lain kenaikan kasus COVID-19 terkait belum ada kepatuhan penerapan protokol kesehatan.

"Kenaikan kasus COVID-19 dapat terjadi karena memang masyarakat belum disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Hal ini diperburuk dengan perilaku masyarakat yang masih sering berkerumun, sehingga meningkatkan risiko penularan COVID-19

Infografis Bidan dan Apoteker Indonesia Terpapar Covid-19

Infografis Bidan dan Apoteker Indonesia Terpapar Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Bidan dan Apoteker Indonesia Terpapar Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya