Liputan6.com, Jakarta Salah satu obat COVID-19 remdesivir Covifor akan segera didistribusikan ke seluruh Indonesia. Obat ini dapat diberikan kepada pasien COVID-19 usia dewasa dan remaja (usia 12 tahun lebih) yang memiliki berat badan 40 kg atau lebih dengan kategori berat yang dirawat inap di rumah sakit.
PT Parit Padang Global (PPG) telah resmi ditunjuk sebagai distributor. Sebelumnya, PPG telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan PT Amarox Pharma Global (Hetero Group), produsen obat COVID-19 COVIFOR (Remdesivir), pada awal Oktober ini (2/10/2020), di Jakarta.
Baca Juga
Melalui kerja sama tersebut, PPG resmi ditunjuk Amarox untuk menjadi distributor utama dalam mendistribusikan Cofivor di Indonesia.
Advertisement
Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut dilakukan oleh Vice President Distribution Operation & Supply Chain Management PT Parit Padang Global Pandy Harianto, Vice President Distribution Sales & Marketing PT Parit Padang Global Edwin Vega Darma, dan General Manager PT Amarox Pharma Global Sandeep Sur. Perjanjian kerja sama keduanya akan berlangsung hingga tiga tahun ke depan.
“Kerja sama kami dengan Amarox sudah berlangsung cukup lama, di mana kami dipercaya untuk mendistribusikan beberapa obat kanker yang diproduksi oleh Hetero India. Saat ini, sudah ada 50 SKU obat milik Hetero yang sudah PPG distribusikan,” kata Edwin dalam rilis dikutip pada Senin (5/10/2020).
Obat COVID-19 dari India berupa ampul (injeksi) yang penggunaannya untuk keadaan emergensi. Di dalamnya mengandung zat remdesivir yang dapat menghambat replikasi virus. Sebelumnya, Covifor sudah digunakan antara lain untuk pengobatan infeksi virus HIV, Hepatitis B, dan Hepatitis C.
Simak Video Berikut Ini:
Merancang Upaya Distribusi
PPG sebagai distributor utama untuk Covifor telah merancang sejumlah upaya yang siap dilakukan agar obat ini dapat didistribusikan dengan baik ke seluruh Indonesia.
“Sebagai distributor utama, kami akan berperan untuk mendistribusikan dan menjual Covifor di Indonesia. Saat ini, PPG sudah memiliki 25 cabang di Indonesia. Melalui cabang yang kami miliki, Covifor akan menjangkau seluruh Indonesia. Bahkan, kami sudah memiliki tim khusus yang bertanggung jawab untuk mendistribusikannya,” papar Edwin.
Ia juga menyebutkan, sampai awal Oktober, PPG telah mengalokasikan Covifor di 90 persen cabang yang dimilikinya di seluruh Indonesia.
Pendistribusiannya harus melalui sejumlah mekanisme. Salah satunya, Covifor hanya didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit rujukan COVID-19, Dinas Kesehatan, atau instansi yang memang ditunjuk oleh pemerintah. Obat berbentuk ampul (injeksi) ini penggunaannya harus langsung di bawah penanganan dokter.
Advertisement
Uji Klinis Khusus
Melalui kerja sama dengan PPG, Sandeep Sur berharap Covifor dapat terdistribusikan dengan cepat ke seluruh Indonesia.
“Kami berharap rumah sakit atau dokter dapat dengan mudah mengakses Covifor,” katanya.
Hetero merupakan perusahaan pertama yang menerima persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) untuk Remdesivir dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia. Covifor tidak hanya didistribusikan di Indonesia, melainkan juga sudah didistribusikan ke 126 negara di dunia, seperti di Amerika Latin, Asia, Afrika, Rusia, dan sebagainya.
“Meskipun Covifor sudah melalui uji klinis, namun kami akan melakukan uji klinis khusus untuk Indonesia, seperti anjuran BPOM. Uji klinis Covifor di Indonesia akan kami mulai Oktober ini. Uji klinis ini akan dilakukan selama tiga bulan ke depan terhadap 25 orang.”