Kemenkes: Pandemi COVID-19 Jadi Pengingat Kuat Pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun

Kemenkes mengatakan bahwa pandemi COVID-19 mengingatkan semua pihak mengenai pentingnya cuci tangan pakai sabun

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 15 Okt 2020, 14:58 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2020, 11:46 WIB
mencuci tangan
ilustrasi cuci tangan/credit: @pixabay/ivabalk

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengingatkan bahwa cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan salah satu cara sederhana yang penting untuk mencegah COVID-19.

Hal ini disampaikan oleh Kirana Pritasari Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes dalam pembukaan seminar daring Kampanye Nasional & Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia.

"Pandemi COVID-19 telah menjadi pengingat yang kuat bagi kita semua bahwa salah satu cara paling sederhana namun efektif untuk menghentikan penyebaran virus adalah perilaku cuci tangan dengan sabun dan air mengalir," kata Kirana pada Kamis (15/10/2020).

Kirana mengatakan, kebersihan tangan sangatlah penting untuk menjaga anak-anak, guru, dokter, tenaga kesehatan, pekerja, dan masyarakat umum lain agar aman dari penyebaran COVID-19 dan penyakit menular lainnya.

"Cuci tangan pakai sabun merupakan salah satu dari tiga perilaku yang menjadi cara yang sangat efektif dalam pencegahan COVID-19 selain memakai masker dan menjaga jarak," kata Kirana.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Perlunya Peningkatan Akses Fasilitas Cuci Tangan

Ilustrasi mencuci tangan
Ilustrasi mencuci tangan (Dok.Unsplash)

Kirana mengungkapkan bahwa selain perilaku di masyarakat, akses terhadap fasilitas mencuci tangan dengan sabun juga perlu ditingkatkan.

"Sekitar 40 persen dari populasi dunia atau sekitar 3 miliar orang, tidak memiliki akses kepada sarana CTPS baik di rumah mereka, kurang akses juga di sekolah, tempat kerja, fasilitas kesehatan, serta ruang publik tempat orang berkumpul," ujarnya.

Selain itu di Indonesia masih ada tantangan terkait masalah cuci tangan menggunakan sabun. Ia mengatakan, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2018, hanya setengah dari populasi masyarakat Indonesia di atas usia 10 tahun, yang mempraktikkan perilaku cuci tangan yang benar.

"Kesenjangan antar provinsi sangat lebar. Bahkan di Ibu Kota Jakarta yang menjadi salah satu episentrum wabah COVID-19, hanya mencatat 73 persen akses."

"Namun, akses ke fasilitas CTPS ini, hanya berguna jika disertai dengan perilaku cuci tangan pakai sabun, yaitu ketika orang mencuci tangan pakai sabun secara teratur, di semua waktu kritis dan mengikuti cara mencuci tangan yang benar," kata Kirana.

Pada kesempatan tersebut, Kemenkes pun mengajak agar para pemangku kepentingan baik pemerintah pusat dan daerah, untuk ikut mengampanyekan aksi yang sama dan berkomitmen menyusun regulasi yang mendukung akses terhadap aksi cuci tangan pakai sabun.

Selain itu, Kemenkes juga mengajak mitra-mitra seperti lembaga non-pemerintah maupun swasta, untuk dapat menyediakan sarana dan prasarana cuci tangan pakai sabun. "Sehingga aksi ini bukan hanya seremonial tahunan, tetapi menjadi aksi terus menerus untuk kesejahteraan bersama," imbuh Kirana.

Infografis Yuk Perhatikan Cara Cuci Tangan yang Benar

Infografis Yuk Perhatikan Cara Cuci Tangan yang Benar. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Perhatikan Cara Cuci Tangan yang Benar. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya