Liputan6.com, Jakarta Di masa pandemi COVID-19, anak yang punya riwayat pneumonia dan sudah sembuh sepenuhnya dapat menjalani hari-hari seperti anak normal lainnya. Dalam hal ini, gejala pneumonia hilang dan mereka pun mampu tumbuh erkembang dengan baik.
"Pengobatan pneumonia itu dalam jangka waktu 14 hari atau 2 minggu," kata Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Nastiti Kaswandani saat dialog virtual Selamatkan Anak dari Bahaya Pneumonia di Masa Pandemi, Kamis (5/11/2020).
"Kalau pengobatannya sembuh sempurna, artinya tidak ada gejala sisa pneumonia yang ada, maka anak-anak yang pernah terkena pneumonia bisa hidup dan bertumbuh kembang, seperti anak normal lainnya."
Advertisement
Selama pengobatan pneumonia harus dijalani serius agar penyembuhan anak dapat sepenuhnya terjadi. Yang perlu diperhatikan adalah jika pneumonia anak mengalami komplikasi, maka membuat daya tahan tubuh berkurang.
"Jadi, pengobatan pneumonia harus sungguh-sungguh. Kalau penyembuhannya baik, anak akan tumbuh kembangnya normal. Tetapi kalau ada komplikasi, misalnya menyebabkan kecacatan, tentunya anak akan berkurang daya tahan tubuhnya," lanjut Nastiti.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Punya Kekebalan dan Terlindungi
Nastiti menambahkan, ketika anak sudah punya kekebalan, biasanya ia akan terlindungi dari pneumonia yang penyebabnya sudah pernah dialami (anak pernah kena pneumonia). Tetapi perlu diperhatikan, bila anak terpapar virus atau bakteri di luar penyebab pneumonia, risiko anak kambuh bisa terjadi.
"Kalau anak terkena bakteri atau virus selain dari penyebab pneumonia, dia masih mungkin kembali kambuh," tambahnya.
Oleh karena itu, menjaga anak tetap sehat selama pandemi COVID-19 dapat diterapkan. IDAI menyarankan, anak tetap di rumah saja saat pandemi. Bila ada keperluan mendesak, seperti ke puskesmas dan rumah sakit, anak harus menerapkan protokol kesehatan.
"Kita menganggap anak yang sudah sembuh sempurna dari pneumonia itu sama dengan anak-anak lainnya. Ikatan Dokter anak Indonesia sampai saat ini masih sama mengeluarkan imbauan pada anak untuk tidak keluar rumah, kecuali hal-hal yang mendesak," imbuh Nastiti.
"Misalnya, ke rumah sakit untuk diimunisasi atau ketika ada masalah kesehatan yang lainnya. Disarankan untuk tidak membawa anak ke tempat keramaian. Karena anak itu sangat berisiko tertular sehingga paling baik memang stay di rumah."
Advertisement