Pasien Diabetes RSCM Pengguna Telemedicine Miliki Gula Darah yang Terkontrol

Pasien diabetes di RSCM pengguna layanan telemedicine, gula darahnya terkontrol baik.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 18 Nov 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2020, 15:00 WIB
[Fimela] gula darah
Pasien diabetes di RSCM pengguna layanan telemedicine, gula darahnya terkontrol baik. | unsplash.com/@kateredfern

Liputan6.com, Jakarta Pasien diabetes di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pengguna layanan telemedicine, gula darahnya rupanya terkontrol baik. Hasil tersebut dari survei yang dilakukan Divisi Metabolik dan Endokrinologi, Departemen Spesialis Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSCM Jakarta.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes Pradana Soewondo menyampaikan, sebuah layanan telemedicine berupa Mobile Apps 'Diabetes Mellitus Edu Corner (DM EduCorner)' telah diuji coba. 

"DM EduCorner isinya agar pasien diabetes bisa terkontrol gula darahnya. Ada fitur physical activity dan edukasi soal obat. Kami pengen terapkan telemedicine supaya kontrol pasien diabetes itu menjadi lebih terjamin gitu ya," terang Pradana saat temu media Hari Diabetes Sedunia 2020, Selasa (17/11/2020).

"Karena kan diabetes termasuk penyakit kronis yang membutuhkan pelayanan yang terkontrol. Terlebih lagi obatnya juga harus terus-menerus (tidak putus obat). Sebelumnya, kami mensurvei ternyata pasien-pasien diabetes di rumah sakit kami punya smartphone."

Pada umumnya, smartphone digunakan untuk telepon, chatting, dan berselancar internet. Namun, pasien diabetes belum menggunakan untuk memanfaatkan kondisi diabetesnya.

"Oleh karena itu, kami membuat DM EduCorner. Isinya juga ada materi-materi edukasi untuk kepentingnan pasien. Masalahnya apa, gejala diabetes apa, bagaimana dietnya secara umum. Semua ada di aplikasinya," lanjut Pradana.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Kontrol Gula Darah Lebih Bagus

ilustrasi kadar gula darah menurun menyebabkan pusing/pexels
ilustrasi kadar gula darah menurun menyebabkan pusing/pexels

Dari pemanfaatan telemedicine DM EduCorner, pengetahuan pasien diabetes terkait penyakitnya akan semakin paham. Kesadaran terbangun untuk tidak putus obat.

"Di dalam aplikasi ada logbook-nya. Kalau pasien diabetes itu udah paham, enggak mungkin dia putus obat. Dia pasti akan mencari jalan untuk mendapatkan obat. Tapi kalau dia enggak paham, maka berhenti minum obat," kata Pradana yang berpraktik di RSCM.

"Lama-lama akhirnya masuk ketoasidosis--fase komplikasi diabetes ditandai tubuh memproduksi asam secara berlebihan."

DM EduCorner sudah diuji coba di RSCM. Hasil survei menunjukkan, pasien diabetes menjadi terkontrol gula darahnya. Selain materi edukasi, mereka juga bisa berkonsultasi secara daring dengan dokter di aplikasi tersebut.

"Jadi, pasien-pasien yang diberikan edukasi dengan telemedicine, ternyata kontrol gula darahnya jauh lebih bagus (hasil tes gula darah HbA1c 8,3 persen). Ya, walaupun tidak signifikan, tapi ada perbaikan sedikit (sebelumnya HbA1c 9,5 persen), menurun lebih baik," papar Pradana.

Terobosan Layanan Pasien Diabetes

[Fimela] Ponsel
Terobosan layana pasien diabetes. Ilustrasi ponsel | unsplash.com/@paul_

Survei DM EduCorner menyasar 30 pasien diabetes di RSCM. Rentang waktu survei selama tiga bulan untuk mengecek seberapa besar gula darah yang turun.

Pradana berharap penggunaan telemedicine bisa lebih dimanfaatkan pasien diabetes di masa pandemi COVID-19. Apalagi pasien diabetes bila terkena COVID-19 bisa memperburuk gejala.

"Pasien diabetes yang kena COVID-19 mengakibatkan komplikasi diabetes lebih tinggi. Di masa pandemi,  kita harapkan telemedicine menjadi terobosan-terobosan untuk memperbaiki layanan pasien diabetes. Kita kan belum tahu nih sampai kapan COVID-19 akan berakhir," harapnya.

Infografis 7 Gelagat Pria Ketika Selingkuh via Ponsel

Infografis 7 Gelagat Pria Ketika Selingkuh via Ponsel
Infografis 7 Gelagat Pria Ketika Selingkuh via Ponsel. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya