Liputan6.com, Sydney: Alat olahraga di fitnes terbuat dari berbagai macam bahan seiring dengan kemajuan teknologi. Namun canggihnya teknologi malah bisa berbahaya buat kesehatan. Penelitian terbaru mengungkapkan alat di fitnes bisa membunuh Anda.
Salah satu bahan yang digunakan untuk alat fitnes terbuat dari nanofiber. Padahal peneliti dari University of Edinburgh di Inggris baru saja menemukan bahwa nanofiber memiliki kemiripan dengan serat asbes, yang dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Nanofiber juga sering ditemukan sehari-hari pada waterproofs untuk popok dan penyedot debu. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa nanofibres lebih berbahaya.
"Jenis baru nanofiber yang dibuat industri nanoteknologi mungkin menimbulkan risiko karena mereka memiliki bentuk mirip dengan asbes," ungkap Ken Donaldson, profesor toksikologi pernapasan di University of Edinburgh seperti dikutip laman NewsAu, Senin (1/10).
Profesor Donaldson dan rekan-rekannya menyuntikkan nanofiber dengan berbagai ukuran dan bentuk ke dalam paru-paru tikus. Selanjutnya, mereka menemukan bahwa serat yang lebih besar dari lima mikrometer (lima seperseribu milimeter) terjebak dalam paru-paru dan menyebabkan peradangan, sedangkan serat pendek dapat dengan mudah dibersihkan.
"Kami tahu bahwa serat panjang bisa menyebabkan tumor dibandingkan dengan serat pendek, tetapi sampai sekarang kami tidak tahu berapa panjang yang bisa menyebabkannya," lanjut Prof Donaldson.
Studi itu diterbitkan dalam jurnal Toxicology Sciences. "Mengetahui panjang serat kecil yang bisa menyebabkan penyakit sangat penting untuk memastikan pembuatan serat yang aman di masa depan, serta membantu memahami risiko dari asbes dan serat lainnya saat ini".
Peneliti mengingatkan risiko itu dialami mereka yang teratur latihan dengan menggunakan alat berat seperti pemukul di gym yang diduga mengandung serat bahaya. Profesor Donaldson dan timnya memang harus mengakui fakta bahwa paru-paru tikus danĀ manusia yang berbeda dan tidak bekerja dengan cara yang sama. Namun, itu menyoroti kebutuhan produsen untuk mengawasi bahan-bahan baru yang relatif buruk, dengan menyelidiki bahan yang mereka gunakan.
Pikirkan tentang hal ini: apa yang akan terjadi ketika Anda memukulkan alat dan bernapas dalam-dalam. Hasilnya cukup buruk. Kita tidak berolahraga untuk mati lebih cepat bukan?(MEL)
Salah satu bahan yang digunakan untuk alat fitnes terbuat dari nanofiber. Padahal peneliti dari University of Edinburgh di Inggris baru saja menemukan bahwa nanofiber memiliki kemiripan dengan serat asbes, yang dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Nanofiber juga sering ditemukan sehari-hari pada waterproofs untuk popok dan penyedot debu. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa nanofibres lebih berbahaya.
"Jenis baru nanofiber yang dibuat industri nanoteknologi mungkin menimbulkan risiko karena mereka memiliki bentuk mirip dengan asbes," ungkap Ken Donaldson, profesor toksikologi pernapasan di University of Edinburgh seperti dikutip laman NewsAu, Senin (1/10).
Profesor Donaldson dan rekan-rekannya menyuntikkan nanofiber dengan berbagai ukuran dan bentuk ke dalam paru-paru tikus. Selanjutnya, mereka menemukan bahwa serat yang lebih besar dari lima mikrometer (lima seperseribu milimeter) terjebak dalam paru-paru dan menyebabkan peradangan, sedangkan serat pendek dapat dengan mudah dibersihkan.
"Kami tahu bahwa serat panjang bisa menyebabkan tumor dibandingkan dengan serat pendek, tetapi sampai sekarang kami tidak tahu berapa panjang yang bisa menyebabkannya," lanjut Prof Donaldson.
Studi itu diterbitkan dalam jurnal Toxicology Sciences. "Mengetahui panjang serat kecil yang bisa menyebabkan penyakit sangat penting untuk memastikan pembuatan serat yang aman di masa depan, serta membantu memahami risiko dari asbes dan serat lainnya saat ini".
Peneliti mengingatkan risiko itu dialami mereka yang teratur latihan dengan menggunakan alat berat seperti pemukul di gym yang diduga mengandung serat bahaya. Profesor Donaldson dan timnya memang harus mengakui fakta bahwa paru-paru tikus danĀ manusia yang berbeda dan tidak bekerja dengan cara yang sama. Namun, itu menyoroti kebutuhan produsen untuk mengawasi bahan-bahan baru yang relatif buruk, dengan menyelidiki bahan yang mereka gunakan.
Pikirkan tentang hal ini: apa yang akan terjadi ketika Anda memukulkan alat dan bernapas dalam-dalam. Hasilnya cukup buruk. Kita tidak berolahraga untuk mati lebih cepat bukan?(MEL)