FDA: Efektivitas Vaksin COVID-19 Moderna Capai 94 Persen

Jika disetujui untuk penggunaan darurat oleh FDA, vaksin COVID-19 Moderna menjadi yang kedua digunakan secara resmi di Amerika Serikat

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Des 2020, 10:42 WIB
Diterbitkan 16 Des 2020, 10:42 WIB
Vaksin COVID-19 Moderna
Dalam perpanjangan kerja sama yang dilakukan pada Jumat (4/12/2020), Moderna Inc sepakat menambah 4 juta dosis vaksin COVID-19 untuk Israel.(AFP/Joel Saget)

Liputan6.com, Jakarta Food and Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa vaksin COVID-19 yang dikembangkan Moderna memiliki keamanan dan efektif untuk mencegah virus corona.

Dalam sebuah laporan yang dirilis pada Selasa (15/12) waktu setempat, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS) itu melaporkan bahwa vaksin Moderna memiliki efektivitas hingga sekitar 94 persen.

Selain itu, vaksin COVID-19 Moderna juga dilaporkan tidak menimbulkan masalah keamanan yang akan mencegah FDA memberikan izin penggunaan darurat.

Dikutip dari New York Post pada Rabu (16/12/2020), uji klinis vaksin COVID-19 Moderna menghasilkan bukti kuat produk mereka untuk mencegah kasus serius dari virus corona. Hal ini setelah 30 peserta uji klinis yang mengalami infeksi parah, diketahui menerima plasebo.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Efektivitas Bervariasi

Namun, FDA melaporkan bahwa kemanjuran vaksin bervariasi pada usia penerima.

Mereka yang berusia 18 sampai 64 tahun akan mendapatkan efektivitas hingga 95,6 persen. Sementara, mereka yang berusia 65 tahun ke atas mendapatkan perlindungan dari vaksin Moderna hingga 86,4 persen.

Dalam laporannya, uji klinis vaksin Moderna pada 30 ribu orang juga mengungkapkan adanya efek samping yang umum yaitu, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, dan rasa nyeri di tempat penyuntikkan.

Laporan serupa juga diungkapkan dari hasil uji klinis vaksin COVID-19 Pfizer.

FDA juga menyatakan bahwa tidak ada "reaksi anafilaksis atau hipersensitivitas parah" dalam penelitian, yang terkait erat dengan pemberian vaksin Moderna.

 

Dilaporkan Gerak Cepat

Vaksin COVID-19 Moderna
Uji coba vaksin yang dilakukan Moderna bakal melibatkan 3000 anak pada rentang usia 12-17 tahun. (AFP/Joel Saget)

Mengutip Independent, FDA memutuskan bahwa hasil uji klinis dan data keamanan "konsisten dengan rekomendasi yang ditetapkan oleh Panduan FDA tentang Otorisasi Penggunaan Darurat terhadap Vaksin untuk Mencegah COVID-19."

"FDA telah menetapkan bahwa sponsor telah memberikan informasi yang memadai untuk memastikan kualitas dan konsistensi vaksin untuk otorisasi produk di bawah EUA (Emergency Use Authorization)."

FDA dilaporkan akan bergerak cepat untuk pemberian izin penggunaan darurat vaksin Moderna di AS. Hal ini menjadikan vaksin Moderna kemungkinan menjadi vaksin COVID-19 kedua yang secara resmi akan digunakan di negeri Paman Sam setelah vaksin Pfizer.

Pada pekan lalu, FDA telah menyetujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 Pfizer, sehari setelah diajukan oleh Vaccines and Related Biological Products Advisory Committee.

Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia

Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya