Disebut Bantu Cegah Anemia, Seberapa Penting Tablet Tambah Darah?

Pakar menjelaskan alasan tablet tambah darah dapat dikonsumsi untuk mencegah terjadinya anemia

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 07 Feb 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2021, 09:00 WIB
Menyebabkan Anemia
Ilustrasi Terkena Anemia Credit: unsplash.com/Stacey

Liputan6.com, Jakarta - Tablet tambah darah (TTD) dinilai pakar gizi menjadi hal yang penting untuk mencegah anemia, khususnya di masyarakat yang kekurangan dalam mengonsumsi sumber pangan hewani.

"Kalau kita sudah menerapkan gizi seimbang tidak perlu tablet tambah darah, tetapi di Indonesia itu belum seimbang, terutama sumber besi itu masih sangat rendah," kata Endang L. Achadi Guru Besar Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Tablet tambah darah sendiri merupakan suplemen yang berisi zat besi dan asam folat yang berfungsi untuk membantu membentuk hemoglobin. Beberapa kelompok yang disarankan untuk mengonsumsinya adalah remaja dan wanita usia subur, calon pengantin, serta ibu hamil dan nifas.

Dalam sebuah temu media beberapa waktu lalu, Endang mengatakan bahwa bagi remaja putri yang tidak anemia, tablet tambah darah disarankan untuk diminum satu setiap pekannya, setidaknya selama setahun.

"Untuk pengobatan bagi remaja putera dan puteri yang anemia, dianjurkan untuk konsultasi ke dokter," kata Endang, ditulis Minggu (31/1/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Tablet Tambah Darah Berbahaya?

Ilustrasi anemia
Ilustrasi anemia. (Gambar oleh 200 Degrees dari Pixabay)

Endang mengatakan, tablet tambah darah tidak berbahaya apabila diminum sesuai anjuran kecuali bagi mereka yang menderita penyakit darah tertentu misalnya Thalasemia dan hyperchromatosis.

"Karena mereka biasanya Hb (hemoglobin) nya tinggi," kata Endang. Selain itu, pada kasus malaria, konsumsi tablet tambah darah harus dilakukan dengan pemantauan intensif.

Ia menjelaskan, tablet tambah darah secara umum tidak berbahaya karena tubuh memiliki mekanisme pengaturan penyerapan besi ke dalam tubuh.

"Bila tubuh mempunyai cadangan zat besi yang cukup, maka besi dari makanan atau TTD hanya sedikit yang diserap, sisanya dibuang melalui feses," kata Endang. "Sebaliknya, bila tubuh kekurangan zat besi atau bahkan sudah menderita anemia, maka zat besi yang diserap lebih banyak."

Beberapa gejala yang muncuk usai mengonsumsi tablet tambah darah misalnya perut perih, mual, sembelit, dan kotoran berwarna hitam.

Namun Endang mengatakan bahwa hal ini tidak berbahaya dan akan berkurang seiring berjalannya waktu. Selain itu, tidak semua orang akan mengalaminya. "Untuk mengurangi gejala ini, minumlah TTD kira-kira satu jam setelah makan malam sebelum tidur agar efek sampingnya tidak terasa."


Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun

Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya