Awas! Berbohong Saat Datang ke Inggris Bisa Dipenjara 10 Tahun

Bagi pelancong yang datang ke Inggris dan berbohong mengenai riwayat perjalanan akan dipenjara 10 tahun

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Feb 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi penjara (AFP)
Ilustrasi penjara (AFP)

Liputan6.com, London - Dalam kebijakan baru tentang masuknya orang ke wilayah Inggris yang ditetapkan pada Selasa, 9 Februari 2021, bagi siapa saja yang tiba di Inggris dan diketahui telah berbohong mengenai riwayat perjalanan mereka sebelumnya, akan terancam hukuman penjara 10 tahun.

Terutama jika orang tersebut tidak mengaku bahwa dalam perjalanan sebelumnya, dia mengunjungi negara yang masuk 'daftar merah' dengan jumlah kasus COVID-19 yang tinggi.

Terdapat 33 negara yang masuk daftar tersebut, di antaranya Afrika Selatan, Uni Emirat Arab (UEA), Portugal, dan seluruh negara di Amerika Selatan.

"Siapa pun yang berbohong pada formulir pencari lokasi penumpang dan mencoba menyembunyikan fakta bahwa mereka pernah berada di negara dalam daftar merah kami dalam 10 hari sebelum tiba di sini, akan menghadapi hukuman penjara hingga 10 tahun," ujar Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock dikutip laman APnews.

Hancock, mengatakan, penduduk Inggris dan Irlandia yang tiba di Inggris dari negara-negara dalam 'daftar merah', harus membeli 'paket karantina' yang harganya 1.750 Pounds (Rp33,8 juta) per orang, yang mencakup akomodasi, pengujian virus, dan item lainnya.

Mereka dapat membelinya melalui portal online khusus yang dibuat pemerintah Inggris.

Sementara warga Inggris dan Irlandia yang tiba di Inggris dan riwayat perjalanannya tidak menunjukkan 'daftar merah', dapat melakukan karantina mandiri selama 10 hari di kediaman masing-masing

 

Dikenakan Denda Jika Melanggar

Untuk yang tidak mematuhi aturan, termasuk mereka yang datang dari negara 'daftar merah' tanpa memesan "paket karantina", disebut Hancock dapat dikenakan serangkaian denda.

"Saya tidak akan meminta maaf atas langkah-langkah ini, karena kami sedang menghadapi salah satu ancaman terbesar terhadap kesehatan masyarakat kami, yang kami hadapi sebagai sebuah bangsa," ujar Hancock dikutip laman APnews.

"Orang yang melanggar aturan ini membuat kita semua dalam risiko," tambahnya.

Langkah ini diambil pemerintah Inggris untuk mencegah masuknya virus Corona dari luar, termasuk varian virus yang baru.

Hancock mengatakan, sistem pemesanan akan mulai berlaku pada Kamis mendatang, dan pemerintah telah mengontrak 16 hotel di Inggris, untuk menyediakan 4.600 kamar yang digunakan untuk karantina.

Namun, nama-nama hotel tersebut tidak disebutkan Hancock karena alasan komersial.

 

(Penulis: Rizki Febianto)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya