3 Prediksi Pakar Dunia soal Kapan Pandemi COVID-19 Berakhir

Vaksinasi COVID-19 sudah dimulai di beberapa negera, muncul harapan baru akan berakhirnya masa pandemi Corona. Berikut ini pendapat 3 orang pakar dunia soal kapan pandemi COVID-19 berakhir.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mar 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi virus corona/ Pexels
Ilustrasi virus corona penyebab COVID-19 (Foto oleh CDC dari Pexels).

Liputan6.com, Jakarta - Akhir masa pandemi COVID-19 menjadi harapan semua umat manusia di dunia. Banyak yang mengungkapkan harapannya bisa kembali menjalani kehidupan seperti dulu. Beberapa pakar dunia pun menyamapaikan prediksi mengenai kapan pandemi ini berakhir.

Keyakinan optimis terkait akhir pandemi COVID-19 dikemukakan oleh seorang profesor, sekaligus spesialis penyakit menular di Universitas Vanderbilt, William Schaffener, MD, dilansir dari Web MD Health News, Selasa (02/03/2021).

“Berkurangnya pasien rawat inap dan kasus terinfeksi sekarang adalah cerminan dari kekebalan beberapa kelompok,” kata Schaffener.

Tetapi, dia juga mengatakan bahwa tingkat kekebalan di seluruh dunia mungkin saja beragam. Sehingga masih ada beberapa daerah yang tingkat kekebalannya masih sangat rendah.

Meski begitu, Schaffner berkata, “Saya pikir, apabila semuanya berjalan dengan baik, pada akhir musim panas atau November, kita dapat merayakan Thanksgiving dan liburan berikutnya dengan keadaan yang hampir normal.”

Schaffener mengatakan prediksi berakhirnya masa pandemi COVID-19 akan terjadi pada bulan November tahun ini.

 

 

Simak Video Menarik Berikut Mengenai Cara Kerja Vaksin COVID-19

Prediksi Lain, April

Namun, pendapat lain justru memprediksikannya pandemi COVID-19 lebih cepat berakhir, yakni Profesor di Johns Hopkins School dan Fakultas Kedokteran Universitas Bloomberg, Martin Makary, MD, MPH, yang juga seorang ahli bedah mengatakan, bahwa pada bulan April sebagian besar dari virus Corona sudah dapat hilang, dilansir dari New York Post, Selasa (02/03/2021).

Pendapat Makary sejalan dengan opininya yang diterbitkan di Wall Street Journal pada hari Jumat (19/02/2021) bahwa total infeksi harian telah menurun hingga 77 persen sejak Januari lalu.

“Alasan penurunan ini diakibatkan karena negara sedang berlomba-lomba meraih tingkat infeksi yang sangat rendah,” tulis Makary.

Makary juga menjelaskan sebagian besar orang yang terinfeksi hanya mengalami gejala ringan atau tanpa gejala. Selain itu, semakin sedikit pula angka orang Amerika yang terinfeksi virus Corona. Ia berharap dengan keadaan ini COVID-19 sebagian besar akan musnah pada bulan April. Harapan ini menjadikan kemungkinan untuk orang Amerika melanjutkan kehidupan normal mereka seperti sediakala.

Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular dan Penasihat utama Presiden Joe Biden terkait virus Corona, mengatakan bahwa “beberapa derajat normalitas” dapat dicapai melalui kekebalan banyak orang-orang yang telah menerima vaksin sedini mungkin pada musim gugur 2021, dilansir dari ZME Science, Selasa (02/03/2021).

Musim gugur tahun 2021 terjadi antara akhir September hingga akhir Oktober. Perkiraan yang dikemukakan oleh Anthony Fauci ini, hanya berjarak sekitar satu bulan dari prediksi William Schaffener.

 

Penulis: Rissa Sugiarti

 

Infografis Mengenai Orang yang Tidak Divaksin 3 Kali Lebih Berisiko Terpapar Virus

Banner Infografis Orang Tak Divaksin 3 Kali Lebih Berisiko Terpapar Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Banner Infografis Orang Tak Divaksin 3 Kali Lebih Berisiko Terpapar Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya