Liputan6.com, Jakarta Dua orang lanjut usia di Banyumas, Jawa Tengah meninggal dunia tidak lama setelah menerima vaksin COVID-19. Dinas Kesehatan Jawa Tengah mengatakan, dua lansia tersebut meninggal bukan karena vaksinasi atau efek Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) tapi karena serangan jantung.
"Setelah kita cek ternyata almarhum punya penyakit penyerta serangan jantung," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo di Semarang, Senin (15/3/2021).
Baca Juga
Menanggapi hal ini, Ketua Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa sampai saat ini belum ada penelitian atau laporan yang menyebutkan bahwa vaksinasi bisa menyebabkan serangan jantung. Sehingga kata dia, dua lansia yang meninggal dunia di Banyumas karena serangan jantung bukan disebabkan vaksin COVID-19.
Advertisement
"Selama ini tidak ada laporan yang menyebutkan vaksin bisa menimbulkan serangan jantung," kata Erlina.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Vaksinasi Tidak Bikin Lumpuh
Tidak hanya serangan jantung, Erlina juga menegaskan bahwa tidak ada efek Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) seperti gejala lumpuh.
"Demikian juga tentang gejala lumpuh, belum ada laporannya yang menyebutkan vaksin bisa membuat lumpuh. Bisa jadi, dua kasus tersebut (serangan jantung dan lumpuh) terjadi karena kebetulan saja," ungkapnya.
Sebelumnya, diberitakan bahwa seorang guru dari Kabupaten Garut sedang menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Garut karena diduga lumpuh setelah beberapa jam menerima suntikan vaksin COVID-19.
Sampai saat ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab utama lumpuhnya guru tersebut.
Sejak kegiatan vaksinasi COVID-19 dilaksanakan di Kabupaten Garut, Leli melaporkan, setidaknya ada enam orang warga yang mengalami gejala KIPI berat dari ribuan orang yang divaksinasi. Keenam orang tersebut pun sempat menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Garut.
Selain yang enam orang itu, Leli juga menyebut, ada warga lainnya yang mengalami KIPI.
"Kalau yang lainnya dirawat di puskesmas, sudah itu membaik," sebutnya.
(Penulis: Rifa Yusya/Merdeka.com)
Advertisement