Kasus Aktif Covid-19 Tenaga Kesehatan di Jabar Turun, Faktor Vaksinasi?

Kondisi tersebut menunjukkan adanya kemungkinan antibodi dari vaksin Covid-19 sudah mulai terbentuk dan bekerja.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 16 Mar 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2021, 11:00 WIB
Ketua IDI Terpilih Vaksinasi COVID-19 Bersama Nakes RSUD Cengkareng
Seorang tenaga kesehatan bersiap menjalani vaksinasi COVID-19 di RSUD Cengkareng, Jakarta, Kamis (14/01/2021). Tenaga kesehatan menjadi prioritas utama pada program vaksinasi virus corona COVID-19 tahap awal. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, jumlah kasus aktif Covid-19 tenaga kesehatan (nakes) di Jabar menurun sejak program vaksinasi berjalan. Kondisi tersebut menunjukkan adanya kemungkinan antibodi vaksin sudah mulai terbentuk dan bekerja.

Emil, sapaan Ridwan Kamil, berharap vaksinasi Covid-19 berpengaruh terhadap munculnya imun tubuh nakes. 

"Sebelum ada vaksinasi, kasus Covid-19 nakes cenderung naik. Tapi setelah dilakukan vaksinasi penularan terhadap nakes semakin turun. Mudah-mudahan ini karena kekebalan tubuh dari nakes yang sudah divaksin," katanya di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (15/3/2021).

Berdasarkan data KPCEN per 12 Maret 2021 pukul 15.00 WIB, jumlah sasaran vaksinasi SDM kesehatan di Jabar yakni 181.701 orang. Jumlah SDM kesehatan yang sudah divaksin dosis 1 sebanyak 175.172 orang (96,41 persen) dan dosis 2 sebanyak 141.375 orang (77,81persen). 

Selain itu, Emil menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen mempercepat vaksinasi tahap II dengan sasaran lansia dan pelaya publik. Vaksinasi tahap II pun ditargetkan selesai akhir Juni 2021.

Jumlah sasaran vaksinasi tahap II di Jabar sekitar 6,6 juta orang. Rinciannya, ada 4.403.984 lansia yang jadi target, sementara petugas publik mencapai 2.195.215 orang.

Menurut Emil, percepatan vaksinasi perlu dilakukan. Selain untuk membentuk kekebalan kelompok, vaksin Covid-19 yang digunakan saat ini memiliki kedaluwarsa selama enam bulan. 

"Saya tadi rapat dengan Kemenkes. Kalau untuk vaksinasi profesi publik Jabar ranking satu alias paling banyak, seperti wartawan, TNI, Polri, guru. Tapi, lansia masih kurang atau ranking tiga. Maka, minggu ini, kami akan memaksimalkan penyuntikan kelompok lansia," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Desa Berstatus Zona Merah di Jabar Turun

Emil juga melaporkan penanganan Covid-19 di Jabar. Per 11 Maret 2021, desa/kelurahan berstatus zona merah atau risiko tinggi turun dari 299 desa/kelurahan menjadi 137 desa/kelurahan. 

Jika ditarik dalam skala rukun tetangga (RT), jumlah RT berstatus zona merah pun turun dari 3.533 RT menjadi 640 RT. 

"Desa-desa yang status mikronya zona merah dari minggu lalu 299 desa/kelurahan sekarang tinggal 137 desa/kelurahan yang zona merah. Jadi PPKM ini sangat pas karena mengunci permasalahan di skala kecil tanpa mengorbankan kewilayahan yang lebih luas," kata Emil.

Emil juga melaporkan, tingkat kepatuhan masyarakat dalam memakai masker dan menjaga jarak terus meningkat. Rata-rata tingkat kepatuhan masyarakat Jabar stabil di atas 80 persen. 

"Tingkat kepatuhan prokes minggu ini terjaga, jaga jarak 83 persen dan pakai masker 85 persen. Mudah-mudahan bisa bertahan dan lebih meningkat lagi," katanya.

"Tingkat keterisian rumah sakit di Jabar secara umum juga makin turun, per hari ini tinggal 54 persen, sempat 80 persen di awal tahun. Ini berkorelasi dengan kasus yang juga turun," dia menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya