Jokowi Minta Menkes Budi Pastikan Pelayanan Kesehatan Tersedia di Lokasi Bencana NTT dan NTB

Jokowi minta Menkes Budi memastikan pelayanan kesehatan tersedia di lokasi bencana NTT dan NTB.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 06 Apr 2021, 10:42 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2021, 10:42 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan jajaran terkait untuk segera melakukan penanganan bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 5 April 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan pelayanan kesehatan tersedia di lokasi bencana Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Upaya ini agar para korban dan pengungsi terdampak bencana akibat siklon tropis Seroja tertangani dengan baik.

"Saya minta Pak Menteri Kesehatan (Menkes) untuk memastikan pertolongan medis di lokasi bencana sampai kepada para korban terdampak bencana NTT," kata Jokowi saat konferensi pers Rapat Terbatas Penanganan Bencana Provinsi NTB dan NTT di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa, 6 April 2021.

"Saya minta juga tempat-tempat pelayanan kesehatan di lapangan juga mempersiapkan rumah sakit untuk menangani para korban serta memastikan ketersediaan tenaga medis dan obat-obatannya." 

Cuaca ekstrem akibat siklon tropis terjadi di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di Provinsi NTT dan NTB yang mengalami dampak paling besar. Jokowi pun mengarahkan, evakuasi pencarian dan penyelamatan korban yang belum ditemukan bisa segera dilakukan.

"Saya minta Kepala Basarnas dibantu dengan Panglima TNI dan Kapolri beserta jajarannya mengerahkan tambahan personil ke wilayah terdampak. Ini juga termasuk wilayah terisolir dan berbagai gugus pulau di NTT dan NTB serta antar pulau-pulau lainnya," lanjut Jokowi.

"Tujuannya, untuk melancarkan proses evakuasi pencarian dan penyelamatan korban. Kepada Menteri PUPR juga mohon menggerakkan alat-alat berat dari berbagai tempat dan jika jalur darat masih sulit ditembus, minta agar membuka akses melalui laut maupun udara." 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Siklon Tropis Seroja Masih Berpotensi Terjadi di NTT

Kondisi Lembata NTT usai Terjangan Banjir Bandang
Warga membawa seorang pria yang terluka saat banjir di Ile Ape, di Pulau Lembata, provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/5/2021). Bencana banjir bandang telah menewaskan lebih dari 70 orang dan puluhan hilang serta membuat ribuan orang mengungsi. (AP Photo/Ricko Wawo)

Cuaca ekstrem dampak siklon tropis Seroja masih berpotensi terjadi di kawasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam beberapa hari ke depan. Beberapa bencana yang terjadi akhir pekan lalu memicu pengungsian lebih dari 8.000 warga setempat.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Senin, 5 April 2021 pukul 23.00 WIB sebanyak 2.019 KK atau 8.424 warga mengungsi serta 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak.

Pemerintah daerah terus memutakhirkan data dari kaji cepat di lapangan. Warga yang mengungsi tersebar di lima kabupaten di wilayah Provinsi NTT.

Pengungsian terbesar diidentifikasi berada di Kabupaten Sumba Timur dengan jumlah 7.212 jiwa (1.803 KK) , Lembata 958, Rote Ndao 672 (153 KK), Sumba Barat 284 (63 KK) dan Flores Timur 256.

Siklon tropis berdampak di 8 wilayah administrasi kabupaten dan kota, antara lain Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, dan Alor.

Total warga meninggal dunia (MD) berjumlah 128 warga meninggal dunia selama cuaca ekstrem berlangsung di beberapa wilayah tersebut, dengan rincian Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12.

Untuk jumlah korban hilang mencapai 72 orang, dengan rincian Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21.

Infografis Banjir Bandang Terjang NTT

Infografis Banjir Bandang Terjang NTT. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Banjir Bandang Terjang NTT. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya