Menkes Budi Gunadi Resmikan RS Otak Mohammad Hatta Bukittinggi, Berharap Jadi Rujukan Nasional

Menkes juga berharap agar RS Otak Mohammad Hatta Bukittinggi juga diharapkan bisa menjadi pusat penelitian

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 11 Apr 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2021, 10:00 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang pengadaan vaksin COVID-19. (Foto: jabarprov.go.id)
Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang pengadaan vaksin COVID-19. (Foto: jabarprov.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meresmikan Rumah Sakit (RS) otak Dr. dr. Mohammad Hatta Bukittinggi, Sumatera Barat pada Jumat, 9 April 2021 lalu.

Sebelumnya, RS tersebut telah beberapa kali berganti nama. Di 2002, rumah sakit tersebut bernama P3SN RSUP, lalu berubah pada 2005 menjadi RS Stroke Nasional.

Lalu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 76 tahun 2019, RS tersebut kembali berganti nama menjadi Rumah Sakit Otak DR. Drs. M. Hatta Bukittinggi.

Dalam sambutannya, Budi Gunadi pun berharap agar pergantian nama ini membuat RS tersebut semakin dikenal luas oleh masyarakat. Tidak hanya di Bukittinggi tetapi juga di mancanegara.

Selain itu, ia juga meminta agar RS vertikal harus bisa menjadi RS rujukan.

"Idealnya bukan hanya rujukan di daerahnya, tetapi menjadi rujukan di Indonesia, kalau bisa hingga internasional," kata Budi seperti dilansir dari laman Sehat Negeriku milik Kementerian Kesehatan pada Minggu (11/4/2021).

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Diminta Merangkul Perguruan Tinggi

Menkes juga melihat bahwa RS yang ada Bukittinggi tidak hanya bisa menjadi pusat pengobatan, tetapi juga bisa menjadi tujuan wisata kesehatan. Hal karena daerah tersebut merupakan kawasan pariwisata.

RS Otak Mohammad Hatta juga diharapkan bisa menjadi pusat penelitian. Menurutnya, untuk menjadi RS rujukan, pelayanan yang diberikan oleh suatu rumah sakit haruslah baik.

"Untuk menjadi RS rujukan, layanannya harus bagus, untuk bisa bagus harus rajin meneliti. Jadi rangkul perguruan tinggi untuk meneliti," katanya.

Menurut Menkes, yang terpenting adalah seluruh RS vertikal juga harus bisa menjadi pengampu bagi rumah sakit kecil yang berada di daerahnya.

"Jadi kalau bisa Bukittinggi menularkan kemampuannya untuk RS di sekitar, untuk bisa mengangkat kualitas pelayanan di sekitarnya," imbuhnya.

Infografis Menyulap Wisma Atlet Jadi RS Darurat Corona

Infografis Menyulap Wisma Atlet Jadi RS Darurat Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Menyulap Wisma Atlet Jadi RS Darurat Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya