Liputan6.com, Jakarta Efikasi dan efektivitas vaksin sering dianggap sebagai hal yang sama. Namun, sebenarnya kedua istilah ini mempunyai perbedaan yang mendasar.
Efikasi dan efektivitas vaksin sama-sama menunjukkan rasio terinfeksi pada kelompok yang menerima vaksin. Profesor mikrobiologi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. Amin Soebandrio dalam kuliah umum Swiss German University secara virtual ditulis Sabtu (17/4/2021) menyampaikan bahwa penghitungan efikasi diperoleh dari hasil uji klinik vaksin, sedangkan efektivitas diukur setelah vaksinasi dilakukan pada masyarakat.
Baca Juga
Amin menjelaskan bahwa pada saat uji klinik semua variabel mulai dari subjek vaksin, penanganan vaksin, hingga vaksinatornya merupakan variabel terkendali. Sementara, ketika vaksin sudah diberikan ke khalayak umum, situasinya tidak terkendali karena subjek vaksin tidak diketahui kondisinya. Pun dengan penanganan vaksin yang tidak sebaik ketika uji klinik.
Advertisement
“Effectiveness itu lebih kecil dari efficacy, karena banyak faktor yang tidak terkontrol,” kata Amin.
Simak Juga Video Berikut
Menghitung Efikasi
Untuk mengetahui hasil efikasi vaksin, perlu dilakukan beberapa tahap penghitungan. Amin menyebut, saat uji klinik akan ada kelompok yang mendapatkan vaksin dan yang tidak mendapatkan vaksin atau disebut dengan plasebo.
“Yang tidak mendapatkan vaksin itu tetap disuntik tetapi tidak ada isi vaksinnya,” ungkap Amin.
Setelah proses vaksinasi dilakukan, kemudian akan dibandingkan jumlah orang yang terinfeksi dan tidak terinfeksi dalam kelompok yang mendapatkan vaksin. Hal serupa juga dilihat dari kelompok yang tidak mendapatkan vaksin. Dari penghitungan tersebut akan didapatkan jumlah risiko terinfeksi pada yang mendapat vaksin dan jumlah risiko infeksi pada yang tidak mendapat vaksin.
Kemudian perbandingan risiko infeksi pada kedua kelompok tersebut akan disebut risiko relatif. Risiko relatif ini lalu akan dihitung kembali untuk mendapatkan efikasi.
Advertisement
Menentukan Efektivitas
Menurut Amin, dalam menentukan efektivitas vaksin ada banyak faktor yang memengaruhi. Faktor pertama adalah cakupan vaksinasi terhadap populasi. Untuk mencapai kekebalan kelompok, maka vaksinasi harus dilakukan kepada 70 sampai 80 persen dari populasi.
Faktor penentu lainnya adalah kekebalan sebelumnya yang didapat oleh sebagian populasi dari infeksi secara alami. Kemudian tipe atau jenis vaksin yang dipakai.
Selanjutnya, kesesuaian vaksin dengan mutasi virus.
“Kita sudah dengar ada varian-varian baru yang mungkin akan menyebabkan efektivitas itu akan berkurang,” ujar Amin.
Faktor terakhir yang menentukan efektivitas vaksin adalah transmissibility atau kemampuan virus menyebar.
Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi
Infografis Sputnik V, Vaksin Covid-19 Pertama Dunia?
Advertisement