Kasus Kasus COVID-19 Global Mandek, WHO Minta Semua Pihak Tak Turunkan Pertahanan

WHO meminta agar semua pihak tidak melonggarkan kewaspadaan meski lonjakan kasus COVID-19 berada di fase yang mandek.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 13 Mei 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2021, 16:00 WIB
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Liputan6/AFP)

Liputan6.com, Jakarta World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa kasus COVID-19 di dunia saat ini berada dalam fase yang mandek. Jumlah kasus dan kematian akibat infeksi virus corona yang tidak meningkat.

Dalam konferensi persnya pada Senin awal pekan ini, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa sebagian besar wilayah mengalami penurunan COVID-19, termasuk Amerika dan Eropa, dua wilayah yang paling terdampak.

Dikutip dari laman WHO pada Rabu (13/5/2021), Tedros mengingkatkan bahwa fase datar tersebut masih belum bisa diterima dengan lebih dari 5,4 juta kasus yang dilaporkan dan hampir 90 ribu kematian pada pekan lalu.

"Selama setahun terakhir banyak negara yang mengalami tren penurunan kasus dan kematian, melonggarkan tindakan kesehatan publik dan sosial terlalu cepat, serta individu yang lengah, hanya untuk kehilangan kemenangan yang telah susah payah diraih," ujarnya.

"Kasus serta kematian masih meningkat pesat di wilayah Asia Tenggara WHO, dan ada negara di setiap wilayah dengan tren yang meningkat," ujarnya.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Pesan WHO untuk Pemimpin Negara

Total Kasus COVID-19 di AS Tembus 16 Juta
Para pejalan kaki melintas di Times Square New York, Amerika Serikat (AS) (12/12/2020). Total kasus COVID-19 di AS menembus angka 16 juta pada Sabtu (12/12), menurut Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Universitas Johns Hopkins. (Xinhua/Michael Nagle)

Tedros mengatakan, dunia masih berada dalam situasi yang berbahaya dengan adanya penyebaran berbagai varian, meningkatnya pencampuran sosial, pelonggaran pembatasan, dan vaksinasi yang tidak adil.

Tedros pun menegaskan bahwa vaksin bukan cara utama untuk mencegah COVID-19. Menurutnya, tindakan-tindakan kesehatan masyarakat yang efektif di berbagai tempat juga dapat mencegah penularan.

Ia pun berpesan agar para pemimpin dunia bisa menggunakan setiap strategi yang mereka bisa untuk menurunkan transmisi saat ini juga, meskipun negara yang ia pimpin sedang mengalami tren penurunan.

"Bahkan di negara-negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi, kapasitas kesehatan masyarakat harus diperkuat untuk mempersiapkan kemungkinan varian yang menghindari vaksin, dan untuk keadaan darurat di masa mendatang."

Sementara untuk masyarakat, Tedros mengingatkan bahwa setiap kontak yang dilakukan seseorang di luar rumah pasti memiliki risiko yang bervariasi.

"Setiap kontak mungkin membawa risiko kecil, tetapi semakin banyak kontak, semakin tinggi risikonya."

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran
Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya