Investigasi Kasus Meninggal Usai Divaksin AstraZeneca, Komnas KIPI Datangi Keluarga Trio

Investigasi kematian usai divaksin AstraZeneca, Komnas KIPI mendatangi keluarga almarhum Trio Fauqi.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 17 Mei 2021, 17:42 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2021, 17:42 WIB
FOTO: Layanan Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit di RSUI Depok
Petugas medis bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 pada lansia secara drive thru di RSUI, Depok, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021). XL Axiata bekerja sama dengan RSUI yang didukung Kemenkes dan Pemkot Depok menggelar program Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit untuk lansia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Upaya menggali data investigasi kasus kematian usai divaksin AstraZeneca, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) mendatangi keluarga almarhum Trio Fauqi Virdaus. Diketahui almarhum Trio meninggal dunia sehari setelah disuntik vaksin AstraZeneca pada 6 Mei 2021.

Hingga kini, penyebab kematian pemuda berusia 21 tahun itu masih dalam proses investigasi, meski ada dugaan karena pengaruh vaksin AstraZeneca. Komnas KIPI pun kesulitan menentukan penyebab kematian karena almarhum Trio meninggal dunia tatkala dibawa ke rumah sakit.

Untuk memeroleh data investigasi, Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari membutuhkan kelengkapan data almarhum Trio dari pihak keluarga.

"Kedatangan saya hari ini untuk memohon kesediaan keluarga melengkapi data. Perlu ditambah data berdasarkan apa yang diobrolkan keluarga," kata Hindra saat mendatangi keluarga almarhum Trio di kawasan Buaran 3, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Senin, 17 Mei 2021.

"Maka, saya datang ke sini ya biar saya dengar (langsung) juga dari ibu almarhum. Dari almarhum timbul gejala sampai meninggal dunia."

Kedatangan Hindra dan perwakilan Komnas KIPI ke kediaman keluarga almarhum Trio bersama perwakilan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Sebab Pasti Kematian Vaksin AstraZeneca Harus Dilengkapi Data

FOTO: Vaksinasi COVID-19 Massal Digelar di DKI Jakarta
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada tenaga kesehatan saat vaksinasi massal di Poltekkes Kemenkes Jakarta 1, Pondok Labu, Jakarta, Minggu (31/1/2021). Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menargetkan vaksinasi 1.000 peserta setiap lokasi penyuntikan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Hindra Irawan Satari menambahkan, pihaknya terus melakukan investigasi terhadap meninggalnya Trio Fauqi Virdaus yang diduga karena vaksin AstraZeneca. Kelengkapan data pun harus ada, bahkan autopsi dapat membantu proses investigasi.

"Yang jadi perhatian sampai saat ini kan, apakah (kematian) ini berkaitan dengan imunisasi. Untuk sebab pastinya harus dilengkapi dengan data-data," tambahnya sebagaimana keterangan yang diterima Health Liputan6.com.

"Untuk autopsi itu keputusan dari pihak keluarga. Silakan bertanya kepada pihak keluarga."

Viki, kakak almarhum Trio menyambut baik kedatangan Komnas KIPI. Pihak keluarga juga akan membantu proses investigasi terkait meninggalnya almarhum Trio meski harus dilakukan autopsi.

Sementara ini, Hindra mengungkapkan, kematian Trio, pemuda berusia 21 tahun usai divaksin AstraZeneca ini kemungkinan tidak terkait penyakit kronis dideritanya. Almarhum Trio memang mempunyai riwayat penyakit kronik.

"Data riwayat penyakit Almarhum ada penyakit kroniknya. Tapi tidak terkait dengan kematian. Penyakit kroniknya apa? Ya, saya enggak bisa menyebutkan, kan itu rahasia," ungkapnya pada Minggu, 16 Mei 2021. (Selengkapnya: Perkembangan Terbaru Kasus Pria Meninggal Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca)

Menilik kematian almarhum Trio, pihak keluarga juga menyarankan, ada perbaikan proses skrining sebelum vaksinasi COVID-19 dilakukan. Sehingga yang dilakukan tidak hanya skrining melalui kuesioner, namun juga menyeluruh, seperti rontgen, cek darah atau CT-scan.

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya
Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya