Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy menyatakan, Pemerintah akan mempercepat vaksinasi COVID-19 terhadap ibu hamil, balita, dan anak-anak. Percepatan vaksinasi COVID-19 sangat diperlukan.
"Yang terkait dengan percepatan vaksinasi COVID-19 didorong untuk daerah yang tergolong risiko tinggi, yaitu Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali, Banten, Yogyakarta, dan Kalimantan Barat," ungkap Muhadjir saat Rapat Koordinasi Terbatas Percepatan Vaksinasi dan Penanganan Ibu Hamil, Balita, dan Anak-anak baru-baru ini, ditulis Minggu (27/6/2021).
"Ini tentu perlu dilakukan prioritas oleh Kementerian Kesehatan, TNI/Polri untuk mendorong sentra-sentra vaksinasi COVID-19."
Advertisement
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto memastikan pasokan vaksin COVID-19 saat ini sudah mencukupi.
Artinya, program percepatan vaksinasi COVID-19 sudah dapat dilakukan, terutama untuk ibu hamil, menyusui, balita, dan anak-anak.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
400.000 Bidan Akan Dikerahkan untuk Vaksinasi Ibu Hamil dan Anak
Berdasarkan informasi dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), ada sekitar 400.000 bidan yang akan diberdayakan untuk optimalisasi vaksinasi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak.
"Tentu dengan tambahan bidan ini diharapkan bisa 1 juta (vaksinasi) per hari. Dengan skema memanfaatkan seluruh bidan, maka tentu angka 1,5-2 juta ini bisa tercapai," papar Hasto dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
Hasto Wardoyo menambahkan, dari 400.000 bidan yang bisa dikerahkan untuk membantu percepatan vaksinasi ibu hamil dan anak, sekitar 250.000 memiliki homebase sebagai tempat kerjanya dan 38.000 mempunyai izin praktik mandiri, sedangkan sisanya merupakan lulusan baru akademi kebidanan.
"Masing-masing provinsi sudah memiliki pendidikan bidang sehingga minat tersebar secara merata. Mengenai ketersediaan rumah sakit, kami juga sudah identifikasi dan menghitung, untuk ibu dan anak jumlahnya cukup besar ada 335 yang aktif dan kami akan memanfaatkan rumah sakit sebagai center untuk penanganan COVID-19," tambahnya.
Advertisement
Rekomendasi Vaksinasi COVID-19 pada Ibu Hamil
Berdasarkan data klaim biaya COVID-19 Kementerian Kesehatan, jumlah kasus ibu hamil terkonfirmasi COVID-19 mencapai 35.099, sedangkan bayi baru lahir usia nol sampai 12 bulan yang terkena COVID-19 sebanyak 24.591.
"Menyikapi fakta tersebut, Pemerintah akan mempercepat program vaksinasi ibu hamil, balita, dan anak-anak. Hal itu sebagai upaya untuk mencegah penularan sekaligus menekan laju peningkatan kasus terkonfirmasi dan meninggal akibat COVID-19," kata Menko Muhadjir Effendy.
Pada Jumat, 26 Juni 2021, Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI) mengeluarkan rekomendasi bahwa ibu hamil sudah boleh vaksinasi COVID-19. Vaksin untuk ibu hamil yang direkomendasikan adalah vaksin Sinovac.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan, ibu hamil dengan usia di atas 35 tahun, IMT yang tinggi, memiliki komorbid seperti diabetes dan hipertensi, dan kelompok risiko tinggi terpapar virus Corona penyebab COVID-19, direkomendasikan untuk mendapat vaksin Sinovac.