Liputan6.com, Jakarta Dalam beberapa hari ke depan, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan, Indonesia juga akan menerima vaksin COVID-19 melalui skema dose-sharing, yaitu dari AS – jalur multilateral/COVAX Facility dan dari Jepang (jalur bilateral).
Ia menyebut, tantangan yang dihadapi COVAX Facility adalah pasokan vaksin COVID-19, yang akhirnya mengakibatkan keterlambatan pengiriman vaksin COVAX, termasuk ke Indonesia. Hal ini juga dibahas dalam pertemuan ke-5 COVAX AMC Engagement Group pada Senin, 12 Juli 2021, yang dipimpin Menlu Retno.
Advertisement
“Di tengah semua tantangan tersebut, COVAX terus bekerja keras agar pasokan vaksin COVID-19 bagi semua negara, terutama negara berkembang dapat terus ditingkatkan," tegas Retno saat menyambut kedatangan vaksin AstraZeneca, Selasa (13/7/2021) malam.
Diharapkan pasokan vaksin COVID-19 yang diterima Indonesia akan lebih baik pada September, Oktober dan ke depannya. Kenaikan pasokan dari COVAX Facility juga dimungkinkan dengan telah dilakukannya kerja sama antara GAVI dengan Sinovac dan Sinopharm, yang telah memeroleh Emergency Use Listing (EUL) dari WHO.
Sementara itu, mekanisme dose-sharing di COVAX Facility juga tengah didorong, sehingga dapat membantu distribusi vaksin COVID-19 ke negara dunia. Melalui mekanisme COVAX Facility, hingga akhir 2021 telah terdapat komitmen dose-sharing sekitar 300 juta dosis.
Â
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Indonesia Kedatangan 3,4 Juta Vaksin AstraZeneca
Pada malam tadi, Selasa, 13 Juli 2021, Indonesia menerima kedatangan 3,4 juta dosis vaksin AstraZeneca yang berasal dari COVAX Facility. Sehingga total vaksin multilateral dari pengiriman ke-8 yang telah tiba di Indonesia sebesar 14.704.860 dosis.
"Dengan tibanya vaksin AstraZeneca sejumlah 3.476.400 dosis dari COVAX Facility, Indonesia telah mengamankan vaksin sejumlah 137.611.540 dosis vaksin baik dalam bentuk bahan baku (bulk) maupun vaksin jadi," ujar Retno Marsudi dalam pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.
Sebelumnya, pada siang di hari yang sama, Indonesia sudah menerima kedatangan 1,4 juta dosis vaksin Sinopharm.
Advertisement