Cegah Kematian Saat Isolasi Mandiri, Ini 7 Saran CISDI untuk Pemerintah

Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) dan LaporCovid19 mendorong pemerintah melaksanakan 7 rekomendasi untuk mencegah kematian saat isolasi mandiri

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 17 Jul 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2021, 12:00 WIB
Polsek Serang, Kota Serang, Banten, Bantu Beras Bagi Warga Yang Sedang Isolasi Mandiri. (Selasa, 13/07/2021). (Dokumentasi Polsek Serang).
Polsek Serang, Kota Serang, Banten, Bantu Beras Bagi Warga Yang Sedang Isolasi Mandiri. (Selasa, 13/07/2021). (Dokumentasi Polsek Serang).

Liputan6.com, Jakarta Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) dan LaporCovid19 mendorong pemerintah melaksanakan 7 rekomendasi untuk mencegah kematian saat isolasi mandiri.

Ketujuh rekomendasi tersebut yakni:

1. Meluaskan jangkauan dan penajaman fokus testing sesuai dengan Instruksi Kementerian Dalam Negeri Nomor 15/2021 secara tegas dan konsisten.

2. Memberdayakan masyarakat untuk terlibat dalam peningkatan kapasitas tracing COVID-19 melalui aktivasi relawan di tingkat komunitas.

3. Mengaktifkan pelayanan isolasi mandiri terpusat dan mandiri, seperti shelter isolasi mandiri, kepada masyarakat dan memfasilitasinya dengan tenaga kesehatan mumpuni.

4. Memperkuat upaya penanganan pre-rumah sakit seperti dengan mengoptimalkan layanan konsultasi daring.

5. Mengutamakan pendataan, pemantauan, dan dukungan bagi pasien isolasi mandiri sebagai basis data penyaluran dukungan sosial, ekonomi, maupun medis.

6. Meningkatkan edukasi bagi pasien yang menjalankan isolasi mandiri.

7. Meningkatkan keterlibatan pemerintah hingga level terkecil untuk mendukung pasien yang melaksanakan isolasi mandiri.

Simak Video Berikut Ini:

Latar Belakang

Ketujuh rekomendasi ini dilatarbelakangi oleh lonjakan kasus positif COVID-19 yang begitu drastis sepanjang Juli 2021.

Pada 15 Juli 2021 bahkan tercatat lonjakan kasus mencapai angka 56.757. Tingginya lonjakan kasus sebabkan kelebihan kapasitas rumah sakit dan lelahnya tenaga kesehatan.

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur, sebagai contoh, menyebut setidaknya 13 rumah sakit menutup sementara layanan IGD karena tidak bisa lagi menampung pasien.

Situasi tersebut secara tidak langsung berimbas pada menumpuknya pasien bergejala berat, menipisnya kapasitas tabung oksigen, hingga tutupnya beragam pelayanan kesehatan lain, situasi yang pada akhirnya memicu kematian pasien ketika melaksanakan isolasi mandiri atau mencari rumah sakit.

Laporan Kasus Meninggal Saat Isoman

Laporan resmi jumlah kematian pasien COVID-19 saat isolasi mandiri diduga masih jauh lebih kecil dibandingkan yang terjadi sebenarnya.

Dari percakapan media daring Twitter, laporan aduan, dan pemberitaan media daring, LaporCovid19 menemukan setidaknya 451 kasus pasien meninggal ketika isolasi mandiri atau saat mencari rumah sakit hingga Senin 12 Juli.

Kematian pasien isolasi mandiri ini telah dilaporkan di berbagai daerah seperti Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Kalimantan Timur.

Sementara, catatan CISDI menyebut terdapat setidaknya 446 pasien isolasi mandiri meninggal dalam 7 hari terakhir (30 Juni-6 Juli 2021) di 12 kabupaten/kota di Jawa Barat.

“Jumlah kematian isolasi mandiri sesungguhnya bisa jauh lebih besar dari yang terdata,” kata Ahmad Arif, Co-inisiator LaporCovid19 dalam konferensi pers, ditulis Jumat (16/7/2021).

Infografis Panduan Isolasi Mandiri COVID-19 untuk Anak

Infografis Panduan Isolasi Mandiri Covid-19 untuk Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Panduan Isolasi Mandiri Covid-19 untuk Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya