Curhat ke Menkes Budi, Deddy Corbuzier: Saya Sudah Divaksin Delta

Deddy Corbuzier kembali hadir dalam podcas setelah dinyatakan pulih dari badai sitokin usai terinfeksi COVID-19. Deddy membahas pengalamannya tersebut dengan Menkes Budi Gunadi Sadikin.

oleh Diviya Agatha diperbarui 25 Agu 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2021, 13:00 WIB
[Fimela] Azka dan Deddy Corbuzier
Deddy Corbuzier (Youtube/Deddy Corbuzier)

Liputan6.com, Jakarta Pemilik konten Youtube Close the Door Deddy Corbuzier kembali tampil di akun pribadinya setelah pulih dari badai sitokin. Kondisi tersebut ia alami usai terinfeksi COVID-19.

Ayah satu anak ini membahas pengalaman tersebut dengan beberapa tokoh. Salah satunya dengan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.

Kepada Budi, Deddy mengaku memang belum divaksin COVID-19 dalam video bertajuk Ya Saya Jujur Tidak Vaksin!! Ayo Kita Debat!! Budi Sadikin.

Sambil tertawa, ia mengatakan kepada Budi malah sudah 'divaksin' oleh varian Delta. Salah satu varian penyebab COVID-19 yang mendominasi penularan di Indonesia saat ini. 

"Saya sudah sembuh, Pak. Saya sudah vaksin Delta," ujar Deddy sambil bergurau dengan Budi Sadikin dalam unggahan terbarunya di Youtube pada Rabu (25/8/2021).

Mendengar cerita Deddy, Menkes menyampaikan bahwa varian Delta memiliki karakteristik penularan yang lebih cepat. "Dan, memburuknya jauh lebih cepat," kata Budi.

Sebelumnya, Deddy sempat dinyatakan positif COVID-19 setelah mengurus keluarganya yang terinfeksi virus Corona. Setelah dinyatakan negatif, Deddy justru mengalami demam tinggi dan vertigo.

"Saya merasa saya sehat, kalau kena ya sudah. Dalam waktu tiga hari, saya dinyatakan negatif," ujar Deddy.

Menkes Budi pun menjelaskan, swab antigen yang dilakukan Deddy setelah terinfeksi COVID-19 memang memiliki potensi hasil yang tidak akurat. Meskipun Deddy melakukan swab antigen hingga 3 kali.

"Memang antigen itu false positive-nya hampir gak ada, jadi positif sudah pasti positif. Tapi false negative-nya besar, jadi kalau negatif memang harus di cek dengan PCR," ujar Menkes Budi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ground Glass Opacity (GGO)

Deddy menjelaskan, seminggu setelah dinyatakan negatif COVID-19 ia mengalami demam tinggi. Padahal sebelumnya, Deddy mengira tidak akan ada gejala apapun yang muncul.

"Tiba-tiba panas saya 41 derajat Celsius dalam satu hari. Pas cek CT Thorax, ternyata GGO 30 persen. Besoknya lebih parah," ujar Deddy.

Dilansir Medical News Today, GGO merupakan kondisi abnormalitas pada paru-paru seseorang yang ditandai adanya area berwarna abu-abu pada hasil rontgen atau CT scan paru.

Kerusakan pada paru-paru Deddy pun bertambah parah hingga mencapai 60 persen keesokan harinya. Pada saat itu dokter mengatakan bahwa kondisi Deddy Corbuzier tengah dalam badai sitokin.

Berdasarkan penjelasan yang dijabarkan, dengan kondisi paru-paru yang mengalami kerusakan tersebut pun, saturasi Deddy masih berada pada angka 95.

"Dokter bilang kayaknya cadangan oksigen di tubuhnya banyak. Karena olahraga, banyak latihan, tidak ada komorbid, ternyata nolong," ujar Deddy.


Infografis

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya