Liputan6.com, Jakarta - Penyebaran berita hoax terkait vaksinasi COVID-19 masih dengan mudah untuk kita temui. Sehingga menyebabkan beberapa warga enggan untuk melakukan vaksinasi. Hal ini juga sempat terjadi pada warga di Kelurahan Koang Jaya, Tangerang, Banten.
"Kemarin ada (warga), katanya habis vaksin langsung enggak bisa jalan. Langsung kita koordinasi dengan pihak puskesmas, tim dokter, RT, RW, dan Satgas mengunjungi rumah yang bersangkutan," ujar Kepala Kelurahan Koang Jaya sekaligus Anggota Satgas COVID-19, Syarif Ubaidillah, Sos. Msi. kepada Health Liputan6.com, Selasa (31/8/2021).
Baca Juga
Syarif menjelaskan, bahwa setelah diteliti lebih lanjut, kelumpuhan yang terjadi ternyata bukan karena vaksinasi yang dilakukan. Melainkan warga yang bersangkutan memiliki penyakit bawaan tersendiri yang menyebabkan kelumpuhan.
Advertisement
"Ternyata setelah kita cek dan teliti, ternyata sakit tersebut bukan karena vaksin. Tapi karena ada penyakit bawaan. Jadi walaupun tidak divaksin, sudah waktunya memang seperti itu," ujar Syarif.
Hal tersebut kemudian menunjukkan pentingnya konfirmasi lebih lanjut terkait hoax yang beredar pada warga. Salah satunya dapat dilakukan dengan mengonfirmasi secara detil kronologi yang terjadi.
Sosialisasi door-to-door
Meskipun masih ada beberapa warga yang termakan hoax, Syarif mengaku terjadi peningkatan angka pencapaian vaksinasi di Kota Tangerang. Hal tersebut didorong oleh sosialisasi door-to-door yang dilakukan.
"Alhamdulillah peningkatan vaksinasi di Kota Tangerang sudah ada peningkatan. Tiap RT dan RW kita keliling untuk meyakinkan bahwa vaksin ini berguna untuk kesehatan kita. Kalau ada hal-hal yang misalkan ada yang merugikan, itu kita datangi," ujar Syarif.
Terlebih, Syarif mengaku, banyak warga kini sudah mengetahui pentingnya vaksinasi COVID-19. Selain untuk proteksi diri, warga juga diharuskan menunjukkan sertifikat tersebut dalam beberapa kegiatan.
"Seperti masuk ke mall, makan di beberapa tempat, atau naik kereta," ujar Syarif.
Advertisement