Indonesia Bergabung dalam Program Global Cegah Kematian Anak dan Remaja dengan Diabetes Tipe 1

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan, proram ini merupakan kemitraan antara pemerintah dan mitra swasta dalam upaya mencegah dan mengendalikan kasus diabetes di Indonesia terutama diabetes pada anak-anak.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 02 Sep 2021, 22:32 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2021, 22:24 WIB
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin

Liputan6.com, Jakarta Indonesia bergabung dalam Changing Diabetes in Children, sebuah program kemitraan global yang memberikan bantuan terhadap anak dan remaja dengan diabetes tipe-1 di Indonesia.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan, proram ini merupakan kemitraan antara pemerintah dan mitra swasta dalam upaya mencegah dan mengendalikan kasus diabetes di Indonesia terutama diabetes pada anak-anak.

Menkes juga mendorong seluruh pihak, termasuk pihak swasta, komunitas, dan media untuk berpartisipasi dalam pencegahan dan pengendalian diabetes melitus.

"Pada kesempatan ini, saya juga ingin mengajak semua pihak untuk meningkatkan kerjasama dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan sehingga seluruh kebijakan dapat mendukung permasalahan tersebut," katanya, dalam keterangan pers, Kamis (2/9/2021).

 

1.249 anak Indonesia yang terdiagnosis dengan DMT1

Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, (K), FAAP, FRCPI (Hon.), menyampaikan, pada tahun 2018, jumlah populasi anak di Indonesia diperkirakan mencapai 79 juta. Meski demikian, IDAI mencatat hanya 1.249 anak Indonesia yang terdiagnosis dengan diabetes tipe-1 selama periode 2017-2019.

"Penanganan diabetes tipe-1 harus komprehensif. Salah satu permasalahan yang kita hadapi terkait diabetes adalah data. Dengan program ini, Indonesia akan menjadi negara pertama yang memiliki sistem yang tepat bagi anak-anak dengan diabetes tipe-1 dan membantu tiap aspek penanganannya," katanya.

Perkembangan penanganan diabetes sejak 100 tahun penemuan insulin memungkinkan anak-anak dengan diabetes tipe-1 dapat hidup dengan lebih baik dan sehat, kata dr Aman. Sayangnya, prognosis diabetes tipe-1 hampir tidak berubah sejak ditemukannya insulin.

"Kenyataannya, masih banyak anak-anak yang meninggal akibat diabetes tipe-1 karena kurangnya pendidikan diabetes, layanan kesehatan khusus, peralatan untuk memantau diabetes, dan juga obat-obatannya," ujarnya.

Diabetes tipe-1, kata Aman, merupakan penyakit kronis yang serius dan sampai saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan. Dalam waktu sepuluh tahun terakhir, prevalensi diabetes tipe-1 di Indonesia meningkat tujuh kali lipat, dari 3,88 per 100 juta penduduk pada tahun 2000 menjadi 28,19 per 100 juta penduduk pada tahun 2010. Angka pasti prevalensi diabetes tipe-1 pada anak-anak diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan data yang sudah ada.

 

Mengurangi risiko komplikasi

Duta Besar Denmark untuk Indonesia H.E. Lars Bo Larsen menjelaskan Indonesia dan Denmark merupakan mitra bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan penanganan diabetes sesuai dengan kebijakan dan target pemerintah serta asosiasi kesehatan di Indonesia.

"Kami meyakini bahwa program ini tak hanya mendorong kesadaran masyarakat, tetapi juga membantu pasien mengatasi penyakit mereka dan mengurangi risiko komplikasi dan beban pengobatan pada sistem perawatan kesehatan," katanya.

“Melalui kemitraan kami dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan IDAI, kami akan mulai menjangkau anak-anak rentan yang memiliki diabetes tipe-1 di seluruh Indonesia,” tambah Vice President & General Manager Novo Nordisk Indonesia Anand Shetty.

 

Infografis 4 Tips Penderita Diabetes Hindari Penularan Covid-19

Infografis 4 Tips Penderita Diabetes Hindari Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Tips Penderita Diabetes Hindari Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya