Menuju Endemi COVID-19, Harus Disiplin Pakai Masker dan Segerakan Vaksinasi

Menuju endemi COVID-19, masyarakat diminta disiplin pakai masker dan menyegerakan vaksinasi.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 04 Sep 2021, 11:01 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2021, 11:01 WIB
Antrean Warga Depok Terima Vaksin Pfizer Dosis Pertama
Warga menerima vaksin Pfizer dosis pertama di Kecamatan Beji, Depok,Rabu (1/9/2021). Pemerintah Kota Depok menggelar program Gebyar Vaksinasi Covid-19 secara serentak di 11 kecamatan di Kota Depok. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Bersiap menuju endemi COVID-19, Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johnny G. Plate meminta masyarakat disiplin pakai masker dan menyegerakan vaksinasi. Upaya tersebut sebagai salah satu langkah awal menuju tatanan kehidupan baru yang berdampingan dengan COVID-19. 

Sejak Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan COVID-19 sebagai pandemi akibat tingkat penyebarannya yang eksponensial secara global. Selanjutnya, WHO menyatakan, kemungkinan COVID-19 akan diklasifikasikan sebagai endemi di masa mendatang, seperti malaria atau demam berdarah.

Bukan hanya WHO saja, sejumlah negara juga menyepakati bahwa COVID-19 berpotensi menjadi endemi. Salah satunya, Malaysia yang mengajak seluruh warganya untuk bersiap dengan kemungkinan hidup bersama COVID-19 sebagai endemi.

"Untuk mengantisipasi perubahan status COVID-19 menjadi endemi di Indonesia, seluruh masyarakat Indonesia harus berpartisipasi aktif dalam menjaga kedisiplinan menggunakan masker dan menyegerakan vaksinasi," kata Plate melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Jumat (3/9/2021) malam.

"Protokol kesehatan lain, misal menjaga jarak dan rajin mencuci tangan juga tak kalah penting untuk selalu diterapkan."

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Pakai Masker dan Vaksinasi Harus Berjalan Beriringan

Mural Pencegahan COVID-19 Hiasi Kolong Jalan Tol Dalam Kota
Mahasiswa melukis mural bertemakan sosialisasi pencegahan Covid-19 di kolong jalan tol dalam kota, Kebun Nanas, Jakarta, Jumat (4/12/2020). Kegiatan sekitar 90 tiang kolong tol sepanjang jalan MT Haryono ini difasilitasi Satgas Covid-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Johnny G. Plate melanjutkan, instrumen yang cukup membedakan pandemi dan endemi adalah prediktabilitas. Setelah menjadi endemi, penyebaran wabah COVID-19 lebih dapat diperkirakan, sehingga langkah-langkah antisipasi dapat disusun.

"Jadi, meskipun kita akan hidup bersama COVID-19 dalam waktu lama, namun situasi akan lebih terkendali. Penting, menggunakan masker dan melakukan vaksinasi. Keduanya harus berjalan beriringan sebagai upaya kita untuk mengalahkan COVID-19," lanjutnya.

"Tidak hanya berfungsi memberi perlindungan dan pencegahan, masker dan vaksinasi juga sangat penting untuk menghindari dampak fatal apabila terpapar COVID-19. Dengan kerja sama semua pihak, Pemerintah sangat optimis COVID-19 di Indonesia dapat berubah menjadi endemi."

Hal senada disampaikan Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany. Bahwa siapa pun bisa terkena penyakit endemi (jika COVID-19 berubah endemi) tersebut.

"Agar tidak tertular, sederhana yakni dengan pakai masker. Selain itu cuci tangan yang bersih, jaga jarak, dan selalu waspada menganggap orang di dekat kita berisiko membawa virus. Jadi, disiplin diri adalah kuncinya," imbuhnya.

Infografis 5 Strategi Pengendalian Covid-19 Saat Berubah Jadi Endemi

Infografis 5 Strategi Pengendalian Covid-19 Saat Berubah Jadi Endemi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Strategi Pengendalian Covid-19 Saat Berubah Jadi Endemi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya