Liputan6.com, Jakarta - Situasi pandemi COVID-19 yang berlangsung nyaris dua tahun cenderung memicu gaya hidup tidak banyak bergerak atau menetap (sedentary), yang berakibat buruk pada kesehatan, termasuk kesehatan mata yang berjung pada mata kering.
Pandemi COVID-19 mengharuskan seseorang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah dengan menonton televisi, membaca, dan menatap layar gawai dalam jangka waktu yang cukup lama. Tanpa disadari hal tersebut berisiko pada terjadinya mata kering.
“Walau mata kering adalah penyakit yang sering ditemui, tapi sifatnya kompleks, maka penting untuk mencari tahu secara detail penyebab dan faktor risiko dari mata kering agar dapat ditangani dengan baik sehingga tidak sampai mengganggu kualitas hidup.” kata dokter spesialis mata Jakarta Eye Center (JEC) Menteng dan Kedoya, dr. Damara Andalia Sp.M dalam diskusi virtual Kesehatan Tubuh Yang Prima Bantu Kurangi Risiko Mata Kering pada Rabu, 6 Oktober 2021.
Advertisement
Baca Juga
Lantas, apa penyebab pasti dari mata kering?
Pola Hidup Tidak Sehat Meyebabkan Sindrom Mata Kering
Lebih lanjut Damara, mengatakan, dampak dari pola hidup tidak sehat yang dapat memicu sindrom metabolik sekaligus berisiko mengakibatkan mata kering.
Penurunan produksi dan kualitas air mata pada mata kering dapat menimbulkan komplikasi luka terbuka pada lapisan luar pelindung mata yakni kornea. Sehingga membuat penderita tidak nyaman, dan dapat mengalami depresi, gangguan tidur atau sakit kepala migrain.
Tak hanya itu, saat mata menjadi kering terdapat perasaan nyeri seperti tertekan dan sensasi berpasir di bagian mata yang dapat menyebabkan robekan berlebihan pada kornea.
Hal itu akan meningkatkan frekuensi berkedip serta refleks air mata yang lebih tinggi akan memengaruhi sel imun dan aliran darah sehingga rentan terjadi peradangan pada mata.
Advertisement
Hindari Hal yang dapat Memperparah Mata Kering
Menghabiskan waktu terlalu lama menatap layar gawai cenderung membuat mata jarang berkedip, sehingga mata berisiko menjadi kering. Oleh sebab itu, jangan lupa untuk mengistirahatkan mata dan berkedip lebih sering saat beraktifitas di depan layar.
Setiap mata berkedip maka lapisan air mata yang baru akan terbentuk dan tersebar merata ke seluruh permukaan mata.
Penting untuk membatasi konsumsi penggunaan layar serta AC dengan bijak dan seimbang sebagai kunci preventif, serta penggunaan tetes mata yang tepat sesuai kebutuhan dan keadaan mata.
Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar, Weitarsa Hendarto menyebutkan bahwa masyarakat perlu mendisiplinkan diri agar banyak bergerak untuk menjaga kebugaran di masa pandemi.
“Beraktivitas fisik akan memberikan keuntungan kesehatan dan menurunkan risiko penyakit, termasuk membantu kenyamanan mata. Oleh karena itu, kombinasi gaya hidup aktif dan sehat, serta konsumsi layar seimbang penting untuk segera dilakukan secara konsisten untuk menghindari mata kering,” ujarnya.
Serta, hindari penggunaan lensa kontak yang tidak sesuai dengan instruksi dokter mata.
Reporter: Lianna Leticia