Liputan6.com, Jakarta Memasuki tahun baru, setiap orang tua pasti memiliki komitmen untuk mengasuh anak dengan lebih baik. Dalam dunia psikologi, ada banyak jenis pola asuh anak. Masing-masing jenis pola asuh memiliki dampak yang berbeda terhadap karakter anak.
Sebagian besar orang tua akan mengadopsi salah satu pola asuh yang tampak lebih dominan, ketimbang pola asuh lainnya. Salah satu pola asuh yang digemari orang tua milenial saat ini adalah pola asuh organik atau organic parenting.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari KlikDokter, organic parenting merupakan gaya asuh khas Skandinavia, yang kemudian mulai berkembang di negara-negara lain. Definisi pasti dari organic parenting belum jelas dan belum ada penelitian yang bisa diandalkan. Namun, dirangkum dari berbagai sumber, secara sederhana pola asuh organik adalah penerapan gaya alami dalam membesarkan dan mendidik si Kecil. Maksudnya, membuat anak lebih dekat dengan alam dengan cara meningkatkan interaksi alami bersama orang tua.
Advertisement
"Organic parenting adalah pola pengasuhan yang mendekatkan anak dengan alam, ramah lingkungan, dan pokoknya natural," kata psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi dari KlikDokter.
Pendekatan dengan Alam
Ia menjelaskan bahwa organic parenting melihat semua aspek yang terlibat dalam tumbuh kembang anak. Termasuk di dalamnya, aktivitas dan interaksi antara anak dan orang tua dengan alam.
“Organic parenting itu sama seperti cara mengasuh yang baik sama seperti umumnya. Hanya saja, sekarang mulai modern, serba gadget. Jadi, orang tua mengasuh anak lebih sehat dengan mengarahkan pada pendekatan dengan alam,” ujar Ikhsan.
Lebih lanjut Ikhsan menjelaskan bahwa anak-anak lebih banyak melakukan aktivitas di luar ruangan, orang tua lebih mengajarkan anak makan sehat seperti lebih banyak konsumsi sayuran, tidak makan junk food, dan konsumsi gula dibatasi.
Fokusnya adalah menghindarkan anak-anak dari gadget yang begitu membuat kecanduan. Pola asuh organik juga biasanya digunakan sebagai kampanye cinta alam oleh orang tua.
“Anak-anak lebih banyak bermain ke luar daripada bermain dengan gadget. Organic parenting juga fokus menekan angka penggunaan plastik. Kita tahu zaman sekarang penggunaan plastik sudah sangat mengerikan,” ungkap Ikhsan.
Selain itu, orang tua juga biasanya mengajarkan anak-anak untuk lebih bijak dalam penggunaan daya, misalnya penggunaan listrik yang bertanggung jawab atau tidak boros listrik.
Advertisement
Manfaat Organic Parenting
Ada banyak hal positif dari pola asuh organik. Menurut Ikhsan, anak jadi bisa makin sayang dengan alam dan juga baik untuk perkembangan sensoriknya.
“Positifnya, anak lebih sayang dengan alam, anak juga lebih sehat karena konsumsi makanan sehat. Lalu, aktivitas yang dilakukan bersama di luar ruangan, di sini orang tua bisa menekankan aktivitas untuk memelihara alam,” kata Ikhsan
Selain itu, lanjut Ikhsan anak-anak juga bisa terbantu dari sisi perkembangan sensorik. "Mereka kalau bermain di alam bisa merasakan bagaimana tekstur daun, rumput, dan batang pohon misalnya,” pungkasnya.
Gambaran tentang penerapan organic parenting diantaranya lebih dekat dengan alam, anak ramah lingkungan dan anak lebih sosial.
Bila masih bingung tentang organic parenting dan pola asuh yang paling tepat, konsultasikan dengan dokter anak atau konselor parenting melalui LiveChat di KlikDokter.
(*)