Liputan6.com, Jakarta Menteri Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan masyarakat agar tidak bereuforia di tengah penurunan kasus COVID-19. Bila abai dalam menjalankan protokol kesehatan bisa membuat kita kembali ke pengetatan aktivitas sosial seperti sebelum-sebelumnya.
"Apa yang dicapai hari ini bukanlah euforia yang harus dirayakan," kata Luhut pada Senin, 25 Oktober 2021.
Baca Juga
Bila masyarakat lengah dalam menjalankan protokol kesehatan dalam kondisi saat ini bukan tidak mungkin kasus naik. Jika kasus meningkat, rileksasi yang terjadi sekarang akan kembali dibatasi dan diperketat seperti beberapa waktu lalu.
Advertisement
"Kelengahan sekecil apapun akan terwujud dalam penaikan kasus dalam beberapa minggu ke depan dan mengulang pengetatan. Terus terang itu sangat melelahkan kita semua," kata Luhut.
Maka dari itu, masyarakat tetap diminta untuk memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak serta membatasi mobilitas demi mencegah kenaikan kasus COVID-19 yang tengah rendah.
"Kita jangan mengulang kesalahan yang lalu."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Minta Masyarakat Tidak Emosional dengan Kebijakan Pemerintah
Luhut pun meminta masyarakat tidak emosional dalam menghadapi kebijakan pemerintah. Salah satunya mengenai kewajiban tes PCR pada penumpang pesawat. Hal itu semata-mata demi menekan kasus penularan COVID-19.
"Saya mohon jangan kita melihat enaknya, kalau enak (malah) nanti bikin kita relaks berlebihan," tegasnya di kesempatan yang sama.
Luhut juga menyampaikan bahwa bukan hanya penumpang pesawat saja yang tes PCR tapi juga moda transportasi lain. Namun, tidak dijelaskan lebih rinci terkait hal tersebut.
"Secara bertahap penggunaan tes akan dilakukan pada transportasi lain dalam mengantisipasi periode libur Natal dan Tahun Baru," katanya.
Advertisement