Harga Insulin Mahal di Sejumlah Negara, WHO Dorong Diversifikasi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laporan barunya menyarankan beberapa tindakan untuk meningkatkan akses ke insulin dan produk terkait.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 19 Nov 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi insulin
Ilustrasi insulin. Foto: (Ade Nasihudin/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laporan barunya menyarankan beberapa tindakan untuk meningkatkan akses ke insulin dan produk terkait.

Hal ini menyusul adanya kesenjangan konsumsi insulin di beberapa negara akibat harga yang relatif tinggi. Padahal, insulin merupakan hal penting dalam menurunkan risiko kematian akibat diabetes.

Beberapa saran tindakan tersebut yakni:

-Meningkatkan produksi dan pasokan human insulin.

-Mendiversifikasi (penganekaragaman produk dan lokasi perusahaan) basis manufaktur untuk insulin analog biosimilar guna menciptakan persaingan dan menurunkan harga.

-Meningkatkan keterjangkauan dengan mengatur harga dan mark-up, menggunakan pengadaan gabungan dan meningkatkan transparansi dalam cara penetapan harga.

-Mempromosikan kapasitas manufaktur lokal di daerah yang kurang terlayani.

-Memastikan bahwa peningkatan akses ke insulin disertai dengan diagnosis yang cepat dan akses ke perangkat yang terjangkau untuk pemantauan gula darah dan penyuntikan insulin.

-Menggunakan sumber daya kesehatan secara bijaksana dengan memilih human insulin jika memungkinkan dan alokasikan dana yang memadai untuk menyediakan paket perawatan lengkap.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Komitmen Industri Insulin

WHO Juga telah mempercepat upaya mengatasi beberapa hambatan ketersediaan insulin dan obat-obatan terkait. Upaya ini direalisasikan melalui serangkaian dialog dengan asosiasi bisnis dan produsen produk.

Beberapa bulan setelah dialog pertama, industri telah berkomitmen untuk melakukan sejumlah tindakan, termasuk:

-Pengembangan cetak biru kebijakan untuk meningkatkan akses ke biosimilar insulin.

-Partisipasi dalam program prakualifikasi WHO untuk insulin, pengukur glukosa, strip tes dan alat diagnostik.

-Penyampaian data termostabilitas (ketahanan terhadap panas) insulin ke WHO.

-Partisipasi dalam mekanisme pelaporan yang akan digunakan WHO untuk mendaftarkan dan mempublikasikan kontribusi dari industri farmasi dan teknologi kesehatan.


Harapan Dirjen WHO

Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus berharap saran dan komitmen ini dapat mengarah pada peningkatan akses insulin dan produk terkait di negara-negara yang saat ini permintaannya tidak terpenuhi.

Upaya untuk meningkatkan akses ke obat diabetes yang menyelamatkan jiwa hanyalah salah satu dari alur kerja Global Diabetes Compact yang diluncurkan pada April 2021.

Compact ini menyatukan pemerintah nasional, organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), organisasi non-pemerintah, entitas sektor swasta, lembaga akademik, dan yayasan.

“Untuk bekerja menuju dunia di mana semua orang yang berisiko diabetes atau hidup dengan diabetes dapat mengakses perawatan yang mereka butuhkan,” katanya mengutip keterangan pers.


Infografis 4 Tips Penderita Diabetes Hindari Penularan COVID-19

Infografis 4 Tips Penderita Diabetes Hindari Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Tips Penderita Diabetes Hindari Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya