Coca-Cola Dipakai Sebagai 'Obat' di Beberapa Rumah Sakit Dunia

Baru-baru ini dokter menggunakan Coca-Cola untuk mengobati kondisi perut yang menyakitkan dan pasien dapat menghemat biaya untuk menjalani operasi.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Jan 2013, 09:05 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2013, 09:05 WIB
coca-cola-obat130108a.jpg
Baru-baru ini dokter menggunakan Coca-Cola untuk mengobati kondisi perut yang menyakitkan dan pasien dapat menghemat biaya untuk menjalani operasi.

Para dokter telah menemukan bahwa minuman soda sangat efektif dan mampu berurusan dengan kondisi yang dikenal dengan gastric pythobezoar.

Gastric pythobezoar adalah penyumbatan lambung yang apabila berhasil diangkat atau dihancurkan selanjutnya dapat menyebabkan obstruksi usus.

Hal ini sering disebabkan oleh buah-buahan tertentu yang tidak dapat dicerna dengan baik. Misalnya dalam kasus di Asia, banyak orang yang mengonsumsi buah kesemek sangat rentan untuk terjadinya penyumbatan.

Berbagai perawatan tersedia untuk mengobatinya. Mulai dari laser sampai endoskopi (pemeriksaan di perut) non bedah untuk resor terakhir dari operasi penuh.

Sekarang ini, sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa Coca-Cola memiliki tingkat keberhasilan lebih dari 90 persen untuk mengobati kondisi tersebut.

Hal ini dikarenakan Coca-Cola memiliki bahan-bahan kimia yang dapat melakukan pekerjaan yang hampir sama dengan asam lambung dalam membantu mencerna serat. Dan sementara itu gelembung dapat membantu mempercepat prosesnya.

Menurut laporan yang diterbitkan dalam the journal Alimentary Pharmacology and Therapeutics mengatakan bahkan Diet and Coke Zero memiliki bahan dasar yang sama seperti versi yang 'full fat'.

Selama 10 terakhir ini, para peneliti dari Universitas Athena menjalani makalah akademis yang diterbitkan secara terperinci mengatakan bahwa sebanyak 46 pasien dengan penyakit seperti itu diobati dengan Coke di rumah sakit di seluruh dunia.

Para pasien diberikan Coca-Cola, setengahnya melihat minuman itu mampu menghancurkan sumbatan secara tuntas dan 19 lagi hanya diperlukan perawatan non invasif sebagai akibat dari bantuan Coke.

Hanya ada empat orang yang memerlukan operasi penuh dan yang diberikan Coca-Cola keberhasilannya mencapai 91,3 persen.

Seperti dilansir Daily Mail, Selasa (8/1/2013), penelitian melaporkan bahwa Coca-Cola merupakan prosedur adminitrasi yang murah dan mudah untuk dilakukan serta aman yang dapat dicapai di setiap unit endoskopi.

Coca-Cola memiliki tingkat keasaman 2,6 pada skala pH karena mengandung karbonat baik dan asam fosfat.

Para peneliti menambahkan, "Ini menyerupai asam lambung, yang dianggap penting untuk pencernaan serat."

Jika Coke tidak benar-benar dapat menghancurkan apapun yang menyebabkan penyumbatan, maka kemungkinan untuk membuatnya lebih kecil serta melunakkan phytobezoar sehingga mudah untuk menghilangkannya tanpa perlu untuk melakukan operasi penuh. (ADT/IGW)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya